Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Rabu, 01 Feb 2023 15:19 WIB

TRAVEL NEWS

Muda-mudi Iran Menari di Jalan Terancam Hukuman 10 Tahun Penjara

Putu Intan
detikTravel
Earth Hour 2022 diperingati pada tanggal 26 Maret. Dalam peringatan itu, sejumlah monumen dunia berubah menjadi gelap gulita untuk sesaat. Ini penampakannya.
Menara Azadi di Tehran, Iran. Foto: Reuters
Jakarta -

Bebas menari di Iran agaknya jadi barang mahal. Pasangan muda-mudi di sana ketahuan menari di jalan dan terancam hukuman total 10 tahun penjara.

Adalah Astiazh Haqiqi (21) dan tunangannya Amir Mohammad Ahmadi (22) yang harus berurusan dengan polisi moral lantaran aksi menari di depan Menara Azadi di Tehran. Mereka dihukum karena dianggap mempromosikan korupsi dan prostitusi, berkolusi melawan keamanan nasional, dan propaganda melawan kemapanan.

Dilansir dari BBC, penangkapan pasangan ini terjadi setelah mereka mengunggah video menari di akun Instagram mereka yang jumlah pengikutnya hampir 2 juta. Belum jelas berapa lama hukuman masing-masing untuk mereka namun sebagai pasangan, mereka dihukum total 10,5 tahun.

Jika dakwaan itu dikabulkan hakim, mereka bakal menjalani salah satu masa hukuman terlama di Iran. Selain dihantui hukuman penjara, keduanya juga dilarang menggunakan media sosial selama 2 tahun serta dilarang meninggalkan negara Iran.

Masyarakat Iran menilai hukuman untuk pasangan yang menari di jalan itu berlebihan. Namun, aparat melihat tarian itu terkait dengan protes atas kematian wanita bernama Mahsa Amini yang ditahan polisi moral. Padahal pasangan itu tidak mengaitkan tarian mereka dengan protes yang sedang berlangsung di Iran.

Saat ini, protes mengenai kematian Mahsa Amini masih terus berlangsung di Iran. Mahsa Amini (22) dilaporkan meninggal setelah ditangkap polisi moral karena dianggap jilbabnya terlalu longgar.

Mahsa kemudian dibawa ke pusat penahanan Vozara. Itu merupakan tempat seseorang diajari tenang penampilan yang dianggap tidak senonoh.

Ketika berada di sana, Mahsa dilaporkan mengalami koma. Ia meninggal tiga hari kemudian.

Polisi mengatakan Mahsa meninggal karena serangan jantung. Namun, keluarga membantah Mahsa memiliki riwayat sakit karena anak itu sehat bahkan saat ditangkap.

Di sisi lain, di hari kematian Mahsa, saksi yang keluar dari pusat penahanan mengatakan bahwa pasukan keamanan telah membunuh seorang wanita muda. Dari foto dan video yang beredar, Mahsa tampak terbaring tak sadarkan diri dengan kondisi selang dipasang di mulut dan hidungnya. Tampak pula darah mengalir dari telinganya dan memar di sekitar matanya.

Beberapa dokter melihat pendarahan itu lebih cocok jika dikaitkan dengan gegar otak akibat cedera di kepala alih-alih serangan jantung. Hal ini lantas menyulut emosi masyarakat Iran. Para demonstran wanita bahkan merobek jilbab hingga memotong rambut mereka sebagai aksi protes pada negara.



Simak Video "Lagi! Iran Hukum Mati 3 Pengunjuk Rasa Kematian Mahsa Amini"
[Gambas:Video 20detik]
(pin/fem)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA