Lautan Manusia Membanjiri Bekasi saat Kirab Cap Go Meh

Tak biasa, kali ini jalanan Bekasi dibanjiri lautan Manusia. Tepatnya saat perayaan Cap Go Meh.

Kirab Cap Go Meh sebagai perayaan penutupan Imlek tahun ini dibanjiri oleh masyarakat Bekasi.

Antusiasme ini muncul karena sebelumnya kirab ini ditiadakan selama dua tahun akibat pandemi. Sehingga pelaksanaan tahun ini pun seketika dibanjiri oleh masyarakat yang merindukannya.

Dewasa, muda, hingga anak-anak antusias sekali melihat atraksi yang jarang ditemui di Bekasi. Para masyarakat memadati area trotoar maupun sebagian ruas jalan yang dilalui kirab ini.

Walaupun dimulai pada jam 14.00 WIB, tetapi terlihat masyarakat sudah mengerumuni ruas jalan sejak jam 13.00 WIB.

Pawai ini dimulai dari Klenteng Hok Lay Kiong dan akan mengakhiri perjalanannya di area klenteng pula.

Cap Go Meh di Bekasi. Foto: Weka Kanaka/detikcom

Terlihat hingga pukul 5 sore, sebagian ruas jalan Bekasi, khususnya area Jalan Insinyur H. Juanda masih dibanjiri oleh masyarakat. Ada yang baru datang, ada pula yang bertahan sejak siang.

Hiburan ini dinantikan karena pada kirab tahun ini menampilkan berbagai pertunjukan yang sangat unik. Terdapat pertunjukan yang kerap kali ditunjukkan seperti Barongsai, Tari Liong.

Tapi tak sampai di situ, terdapat pula atraksi lainnya yang memadukan budaya-budaya khas Indonesia, seperti terdapat Ondel-ondel yang merupakan kesenian Betawi, serta ada pula Reog yang merupakan kesenian Ponorogo.

Perpaduan budaya ini selain menjadi hiburan yang berbeda dan unik, tetapi juga harapannya dapat menyatukan dan mengharmoniskan masyarakat Bekasi, seperti yang disampaikan oleh Kepala Klenteng Hok Lay Kiong, Benny Gunawan.

"Cap Go Meh yang kita lakukan bukan tradisi Tionghoa aja, ada reog ponorogo, ada drumband dan lain-lain. Tujuannya supaya sesudah kita kirab kota Bekasi khususnya warganya bisa aman, damai, dan tentram," ujar Benny saat ditemui detikTravel, Kamis (2/2/2023).