Gempa Turki Luluh Lantakkan Kastil Berusia 2.000 Tahun, Tempat Pengungsi Suriah

Kabar duka dari tanah Turki. Gempa terbesar sepanjang sejarah membuat Turki luluh lantak hanya dalam hitungan menit saja.

Dilansir dari CNN, Selasa (7/2/2023) gempa besar ini juga ikut meluluhlantakan bangunan kuno yang menjadi salah satu destinasi wisata di Turki. Saat ini dilaporkan Kastil Gaziantep di distrik bersejarah Kota Gaziantep, tempat tinggal banyak pengungsi Suriah hampir rata dengan tanah.

"Beberapa benteng di bagian timur, selatan, dan tenggara Kastil Gaziantep yang bersejarah di distrik Şahinbey tengah hancur akibat gempa, puing-puingnya berserakan di jalan," seperti yang dikutip dari laporan kantor berita pemerintah Turki, Anadolu.

"Pagar besi di sekitar kastil berserakan di trotoar sekitarnya. Tembok penahan di sebelah kastil juga runtuh. Di beberapa benteng, terlihat retakan besar," katanya.

Kastil Gaziantep sebelum hancur karena gempa Foto: (iStock)

Mereka menambahkan bahwa kubah dan dinding timur Masjid Sirvani yang bersejarah yang dibangun abad ke-17, yang posisinya di sebelah kastil juga sebagian runtuh.

Dukitip dari BBC, kastil ini dibangun oleh orang Romawi pada abad ke-2 dan ke-3, kemudian diperkuat dan diperluas oleh kaisar Bizantium Justinian I pada abad ke-6. Perubahan juga dilakukan pada masa Pemerintahan Ayyubiyah di abad ke-12 dan ke-13, serta Kekaisaran Ottoman, dan memainkan peran penting selama perang kemerdekaan Turki di awal abad ke-20.

Sekarang kastil ini berfungsi sebagai Museum Panorama Pertahanan dan Kepahlawanan Gaziantep.

Sebelumnya, gempa dahsyat mengguncang wilayah Turki. Gempa dahsyat yang berkekuatan M 7,8 pertama kali mengguncang wilayah Turki pada Senin (6/2) dini hari. Siang harinya, gempa dahsyat kedua dengan kekuatan M 7,5 kembali mengguncang sekitar pukul 13.24 waktu setempat.

Seismolog mengatakan gempa pertama adalah salah satu yang terbesar yang pernah tercatat di Turki. Getaran gempa juga dirasakan di beberapa negara lainnya, seperti Siprus, Suriah, Lebanon, Yunani, Yordania, Irak dan hingga di negara sejauh Rumania, Georgia, hingga Mesir.

Ribuan korban meninggal dan luka-luka masih terus bertambah. Al Fatihah...