Fakta! Kendaraan di Bandung Setara Jumlah Penduduk, Macetlah Kemudian

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Fakta! Kendaraan di Bandung Setara Jumlah Penduduk, Macetlah Kemudian

Antara - detikTravel
Jumat, 10 Feb 2023 17:41 WIB
Arus lalu lintas di Jalan dr Djunjunan, Pasteur menuju Fly Over Mochtar Kusumaatmadja, Kota Bandung terpantau mengalami kepadatan. Pantauan detikJabar, Sabtu (26/3/2022) kendaraan yang didominasi dengan pelat nomor luar kota, keluar dari arah Exit Tol Pasteur menuju ke pusat kota.
Foto: Wisma Putra
Bandung -

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung mencatat jumlah kendaraan di Kota Bandung, Jawa Barat, nyaris sama dengan jumlah populasi penduduk. Itu menyebabkan kemacetan lalu lintas tak terhindarkan.

Kabid Lalu Lintas dan Perlengkapan Jalan Dishub Kota Bandung Khairul Rijal mengatakan jumlah kendaraan di Kota Bandung sebanyak 2,2 juta unit. Adapun, jumlah penduduk yakni sebanyak 2,4 juta jiwa.

"Volume kendaraan saat ini yang domisili Kota Bandung saja itu sudah 2,2 juta unit, dengan 1,7 juta motor dan mobil 500 ribuan, nyaris satu banding satu dengan jumlah masyarakat," ungkap Kabid Lalu Lintas dan Perlengkapan Jalan Dishub Kota Bandung Khairul Rijal, diberitakan Antara, Jumat (10/2/2023).

Kemacetan tak terhindarkan lantaran jumlah kendaraan bertambah saban tahun, namun ruas jalan tak tumbuh signifikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu takaran tingginya volume kendaraan di Bandung, kata Rijal, bisa dipantau dari pergerakan di persimpangan Kiaracondong-Soekarno Hatta. Menurut dia ada banyak pemukiman di wilayah timur jadi warga mengandalkan Jalan Soekarno-Hatta menuju pusat kota.

Ada sekitar 29 ribu kendaraan dari arah timur ke utara di simpang itu pada 06.00-09.00 WIB. Sementara dari timur ke barat dikatakan 22 ribu kendaraan.

ADVERTISEMENT

Artinya dominan kalau pagi hari, itu hampir 50 ribu dalam tiga jam," kata Rijal.

Dia mengimbau masyarakat beralih ke transportasi publik sebab menurutnya kendaraan pribadi adalah faktor utama kemacetan.

"Kita pengguna kendaraan pribadi mengeluh macet, sementara itu kita lupa bahwa kemacetan itu disebabkan oleh kendaraan pribadi, jadi siapa penyumbang kemacetan, ya kita," kata Rijal.




(fem/fem)

Hide Ads