Langkah bagus diambil oleh pengelola taman arkeologi Pompeii untuk mempertahankan bentuk alami situs, namun tetap mendapatkan energi listrik. Mereka memasang panel surya transparan yang menyerupai ubin.
Dilansir dari CNN, Senin (13/2/2023) dalam rangka memangkas biaya dan tetap mempertahankan pelestarian situs arkeologi, reruntuhan Romawi kuno di Pompeii telah dilengkapi dengan panel surya tak terlihat. Panel ini dibuat supaya menyatu dengan ubin tradisional dan dipasang di House of Cerere, di termopolium, juga di snack bar Romawi dan di House of the Vettii, yang baru dibuka kembali setelah 20 tahun pekerjaan restorasi.
"Mereka terlihat persis seperti ubin terakota yang digunakan oleh orang Romawi, namun itu juga menghasilkan listrik yang kita butuhkan untuk menyalakan lukisan dinding," kata Gabriel Zuchtriegel, Direktur Taman Arkeologi Pompeii.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sebelum pandemi, setiap tahunnya situs Pompeii ini dikunjungi oleh 3,5 juta turis lho. Namun karena situs begitu luas, energi listrik yang dibutuhkan pun cukup besar. Apabila mereka memakai metode konvensional untuk pengadaan listrik, yang pastinya akan memakan biaya yang cukup besar.
"Pompeii adalah kota kuno yang di beberapa tempat terpelihara sepenuhnya," kata Zuchtriegel.
"Karena kami membutuhkan sistem pencahayaan yang ekstensif, kami dapat terus mengonsumsi energi, meninggalkan tiang dan kabel di sekitarnya dan merusak lanskap, atau memilih untuk menghormatinya dan menghemat jutaan euro. Teknologi baru akan membantu situs arkeologi untuk memotong tagihan energi dan membuatnya lebih menyenangkan, tambahnya.
![]() |
Panel surya tak terlihat atau 'ubin PV tradisional' ini dibuat oleh perusahaan Italia Dyaqua. Mereka bisa dirancang sesuai pesanan dari kostumer untuk tampil seperti batu, kayu, beton atau bata. Panel ini juga bisa tersembunyi di dinding, lantai dan atap.
"Inisiatif kami bukan hanya simbolis. Melalui jutaan wisatawan yang mengunjungi kami setiap tahun, kami ingin mengirimkan pesan kepada dunia: warisan budaya dapat dikelola secara berbeda dan dengan cara yang lebih berkelanjutan," tambah Zuchtriegel.
Penggunaan panel ini baru-baru ini oleh Pompeii hanyalah permulaan, kata Zuchtriegel. "Mulai sekarang, kami akan mempertimbangkan solusi ini untuk semua proyek renovasi dan restorasi di masa depan."
Situs Pompeii bukanlah satu-satunya yang menggunakan panel surya tak terlihat ini. Komune Vicoforte di Italia telah memasangnya dan dalam waktu dekat museum seni kontemporer Roma Maxxi. Bangunan umum di Evora, Portugal, dan Split, Kroasia juga akan memasang panel tersebut.
Baca juga: Konon, 4 Kota Maksiat Ini Hilang karena Azab |
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol