Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra membeberkan alasan sulitnya menurunkan biaya penerbangan ibadah haji tahun ini. Paling murah ada di angka Rp 32 juta.
Ongkos haji 2023 memang tengah disorot. Sebabnya, komponen yang harus dibayarkan oleh jemaah menjadi lebih mahal. Biaya haji tahun 2023 mencapai Rp 69,20 juta, itu melonjak hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya yakni Rp 39,8 juta. Kenaikan tarif haji itu disebut dipengaruhi oleh kenaikan harga sewa kamar hotel dan tiket pesawat.
Salah satu solusinya, DPR mengusulkan, agar tiket penerbangan bisa diturunkan atau menambah opsi maskapai. Kementerian Agama (Kemenag) mengusulkan biaya penerbangan haji Rp 33,97 juta per jemaah. Setelah berunding dengan Komisi VIII DPR RI dan sejumlah pihak terkait, tarif itu kembali diusulkan turun menjadi Rp32.743.992 juta per jemaah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irfan meminta jemaah memakluminya. Sebab, harga tiket pesawat itu tidak bisa turun lebih rendah lagi.
"Saya mohon pengertian dan pemahaman bersama. Kami sampaikan berulang kali ke Kemenag bahwa ada tiga isu besar yang kami hadapi dengan angka-angka ini dan seperti tahun-tahun sebelumnya, kita ambil sedikit risiko dalam penghitungan ini," kata irfan dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VIII DPR RI, Selasa (14/2/2023).
Isu besar pertama, harga avtur yang tinggi. Sebagai gambaran, harga avtur hari ini berada di kisaran 97 cen per liter. Garuda, kata Irfan, menghitung tarif haji itu dengan asumsiharga 93 cen per liter. Irfan menggunakan patokan adanya kemungkinan penurunan harga avtur.
"Jadi, asumsi yang kami pakai pertama adalah 93 cen per liter, jauh di bawah harga hari ini 97 cen," kata Irfan.
Kedua, harga pesawat yang disepakati. Ia mengatakan sesuai kesepakatan Kemenag dan BPKH, harga pesawat yang disepakati menggunakan asumsi kurs Rp 15.150 per dolar AS.
Ketiga, Garuda menggunakan harga sewa pesawat sama dengan 2019.
"Jadi mohon pengertian, kami memang akan hanya mengambil 2,5 persen margin, ada risiko di kami, tapi kami akan coba manage secara maksimal mengenai avtur, harga sewa pesawat, maupun exchange rate, sehingga bila diminta turun lagi, sudah Rp 212.900, angka mana lagi pak," ujar Irfan.
Hitung-hitungan Garuda saat mengusulkan biaya penerbangan ibadah haji tahun ini sebesar Rp 33,4 juta per pesawat adalah meliputi meliputi biaya langsung dan tidak langsung. Untuk biaya langsung terdapat harga BBM atau avtur sebesar Rp 13,1, aircraft lease Rp 12 juta, persiapan teknis operasi pesawat Rp 812 ribu, liability insurance Rp 7.000 ribu, extended operating hours Rp 77 ribu.
Kemudian, parking fee sebesar Rp 290 ribu, landing fee Rp 494 ribu, over flying Rp 251 ribu, route charge Rp 479 ribu, ground handling Rp 547 ribu, catering penerbangan Rp 464 ribu, biaya crew expense Rp 401 ribu, hotac crew Rp 183 ribu, dan transportasi penumpang darat Rp 141 ribu. Biaya langsung ini jika ditotal sebesar Rp 29,3 juta.
Sementara, untuk biaya tidak langsung yang tercantum dalam Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (Bipih) meliputi ground staff salary Rp 106 ribu, duty trip and hotac Rp 222 ribu, crew recruitment training Rp 62 ribu, dan insurance pax Rp 19 ribu.
Lebih lanjut, terdapat remote terminal and system facility (di Arab Saudi) Rp227 ribu, pilgrim service Rp 1,1 juta, dan baggage handling service Rp227 ribu. Secara akumulatif, biaya tidak langsung mencapai Rp 2,09 juta.
Untuk keuntungan yang diambil Garuda, mereka mematok 2,5 persen dari keseluruhan biaya. Artinya, keuntungan itu hanya Rp 815 ribu.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol