Aji Rachmat Purwanto, Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia meninggal dunia akibat digigit ular King Cobra. Berikut fakta-fakta 'Raja Ular' yang menewaskan Aji:
Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia, Aji Rachmat Purwanto meninggal dunia Selasa (14/2) dini hari karena digigit ular King Cobra.
Perwakilan Sioux Indonesia, Rizky Akbar menerangkan, almarhum dipatuk ular ketika tengah mengisi acara pelatihan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 12 Februari lalu. Sempat menjalani perawatan di rumah sakit, Aji akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aji Rahmat Purwanto telah mengalami musibah tergigit Ular King Cobra tanggal 12 Februari 2023 di Banjarmasin ketika sedang mengisi acara Basic Training Muscle (BTM)," ungkap Rizki saat dihubungi, Selasa (14/2/2023).
Ular King Cobra memang dikenal sebagai salah satu ular paling berbahaya di dunia. King Cobra dewasa maupun bayi king cobra sama-sama punya racun mematikan. Berikut sejumlah fakta tentang king cobra.
1. King Cobra Hewan Cerdas
Dilansir dari laman resmi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), King Cobra dianggap sebagai ular paling cerdas di dunia, karena mampu mengontrol kapan dia akan menggigit hingga mengeluarkan bisa.
"Perlu diingat bahwa King Cobra hewan yang paling cerdas di dunia. Dia bisa mengontrol kapan ketika menggigit, kapan dia mengeluarkan bisanya dan kapan tidak," ujar Kepala Laboratorium Herpetologi Puslit Biologi LIPI, Amir Hamidy.
2. Mampu Kendalikan Bisa
Amir mengungkapkan, King Cobra bisa mengendalikan dirinya sendiri, termasuk ketika memangsa. Ular ini bisa saja menggigit tanpa mengeluarkan bisa dan sebaliknya. Hal itulah menurut Amir yang membuat banyak orang merasa kebal akan gigitan ular King Cobra.
"Ada istilah dry bite. Orangnya kegigit biasa, tapi venomnya belum terpompa masuk ke dalam. Itu yang membuat orang takabur, merasa sakti. Digigit tidak apa-apa. Ular bisa mengatur itu," jelas Amir.
3. Bisa yang Mematikan
Selain itu, kecepatan untuk melumpuhkan mangsa menjadi hal penting bagi King Cobra. Bisa yang dikeluarkan mampu membuat mangsa tewas dalam waktu 15 menit hingga 2 jam.
"Ular ketika menelan mangsa itu mangsa yang paling lemah. Begitu mangsa masuk, dia harus mengatur kapan harus bernapas dan kontraksi otot untuk menelan. Sehingga memang butuh kecepatan," ujarnya.
King Cobra juga termasuk jenis ular berbisa terpanjang di dunia. Menurut Amir, panjang ular King Cobra bisa mencapai enam meter untuk yang dewasa. Namun King Cobra dengan panjang maksimal itu kini mulai jarang ditemukan.
4. Beda dengan Cobra Biasa
Ular King Cobra berbeda dengan cobra biasa. King Cobra sendiri merupakan ular jenis monotypic genus dan hanya memiliki satu spesies. Ular ini punya nama latin, Ophiophagus hannah.
Sementara cobra adalah genus, bukan spesies. Nama ilmiah untuk genus cobra adalah naja dan terdiri dari 20 hingga 22 spesies.
Untuk membedakan King Cobra dan cobra adalah dari bentuk tudung di sekitar kepalanya. King Cobra memiliki tudung yang lebih tertutup, sedangkan cobra punya tudung yang lebih lebar.
5. Sebaran King Cobra Luas
Adapun sebaran dari King Cobra sendiri terbilang sangat luas. King Cobra bisa ditemukan di negara-negara seperti India, Indonesia, Malaysia, China bagian Selatan, Thailand, dan Filipina.
"King Cobra ini salah satu ular yang persebarannya paling luas, dia bisa ditemukan di hutan primer, hutan sekunder, bahkan di pinggiran-pinggiran hutan," ujar Amir.
6. Mampu Hidup Sampai 30 Tahun
Untuk umur, King Cobra termasuk reptil yang memiliki umur panjang. King Cobra bisa hidup antara 20 hingga 30 tahun di alam liar.
"Makanan alami biasanya ular lain, seperti ular jali Ptyas mucosus dan sanca batik Python reticulatus," ungkapnya.
King Cobra memiliki racun yang sangat berbahaya bagi manusia karena racun ular ini akan menyerang sistem saraf. Satu gigitan king cobra yang mengeluarkan racun, mampu menyebabkan kelumpuhan hingga kematian.
-----
Artikel ini telah naik di detikJateng dan bisa dibaca selengkapnya di sini.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol