WNI korban gempa Turki, Irma Lestari punya firasat sebelum berpulang. Dia mimpi mengenakan baju putih. Mimpi itu dia ceritakan kepada ibunya.
Irma Lestari kerap menghubungi ibunya Rena sebelum ditemukan meninggal dunia di reruntuhan Apartemen Galeria di Kota Diyarbakir, Turki, pada Jumat (17/2/2023) akhir pekan lalu.
Saat itu, empat hari sebelum gempa Turki terjadi, Irma menyampaikan pada ibunya bahwa ia bermimpi menggunakan baju putih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pakai baju putih mamak (panggilan ibu pada Rena), bersih," ungkap Rena menceritakan mimpi putrinya itu kepada detikBali, di Denpasar Timur, Denpasar, Bali Minggu (19/2/2023).
Irma juga mengenakan sepatu putih dalam mimpinya tersebut. Namun ada sosok hitam besar yang tiba-tiba menariknya pergi.
"Terus dia (Irma) melihat orang tak dikenal, berjubah hitam, gede, tinggi, terus menariknya pergi," tutur Rena.
Karena hanya mimpi, Rena tidak memikirkan percakapan dengan Irma kala itu. Namun, setelah mengetahui Turki diguncang gempa berkekuatan 7,8 magnitudo pada Senin (6/2/2023) lalu, perempuan berusia 61 tahun itu langsung teringat mimpi yang diceritakan Irma.
Rena dan keluarganya berupaya menelepon putrinya itu, tapi tidak kunjung terhubung. Keluarga juga menghubungi teman-teman Irma di Turki untuk menanyakan keberadaan perempuan berusia 33 tahun itu. Hasilnya nihil.
Penantian panjang Rena dan keluarga terjawab saat mendapat telepon dari KBRI Sabtu malam (18/2/2023). Kedutaan menyampaikan Irma merupakan salah satu korban meninggal akibat gempa Turki. Tubuh Irma ditemukan di reruntuhan Apartemen Galeria di Kota Diyarbakir, Turki pada Jumat (17/2/2023)
Rena mengungkapkan sejak awal ia meyakini Irma meninggal saat gempa Turki. Sebab, dadanya kerap sakit saat memikirkan putrinya itu. Penjual nasi kuning itu juga kerap teringat ucapan terkait mimpi anak sulungnya itu.
Duta Besar Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal menuturkan Irma merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI). "Bekerja sebagai spa terapis profesional di Diyarbakir," ujar Iqbal pada detikBali, Minggu dini hari (19/2/2023).
Menurut Iqbal, Irma dan Ni Wayan Supini -PMI asal Bali yang ditemukan meninggal- sempat hilang kontak saat terjadi gempa yang mengguncang Turki dan Suriah. Pada 16 Februari 2023, tim gabungan KBRI Ankara- Indonesia Search and Rescue (INASAR) yang dipimpin oleh Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha berangkat menuju Diyarbakir untuk melakukan pencarian kedua WNI tersebut.
Tim INASAR berkoordinasi dengan AFAD (Badan Penanggulangan Bencana Turki) untuk mencari Irma dan Supini di Apartemen Galeria Residence. Kedua WNI itu menetap di sana.
Kementerian Luar Negeri akan memulangkan jenazah Irma dan Supini pada Rabu, 22 Februari 2023. Saat ini tim gabungan KBRI Ankara dan INASAR telah melakukan pemulasaraan dan membawa kedua jenazah dari kota Diyarbakir ke Adana untuk proses pemulangan ke Indonesia.
------
Artikel ini telah naik di detikBali dan bisa dibaca selengkapnya di sini.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit