Rumah singgah Bung Karno di Padang dihancurkan dan kini sudah rata dengan tanah. Sang pemilik tanah mengaku tidak tahu kalau bangunan itu adalah cagar budaya.
Pemilik bangunan mengaku akan mendirikan restoran di tempat itu, dan tidak tahu kalau bangunan itu adalah cagar budaya.
"Saya tidak tahu. Benar-benar tidak tahu," kata Soehinto Sadikin, pemilik bangunan kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soehinto membeli rumah tersebut pada tahun 2017 lalu dari Andreas Sopandi, pengusaha Tionghoa Padang yang juga Ketua Himpunan Bersatu Teguh (HBT) Padang. Sebelumnya Andreas, rumah dimiliki oleh Fauzi Bahar, mantan Wali Kota Padang periode 2004-2014.
Soehinto mengaku tidak mengetahui rumah yang ia beli merupakan rumah singgah Soekarno yang sudah menjadi cagar budaya.
"Keterangan dari pemilik sebelumnya tidak ada. Tidak ada penjelasan. Jadi ada yang berminat mau bikin restoran," katanya.
Soehinto berani meruntuhkan bangunan tersebut untuk kemudian hendak dijadikan restoran karena sudah mendapatkan izin dari Pemkot Padang.
"Kami mengerjakan ini tentu ada dasarnya sudah meminta Keterangan Rencana Kota (KRK). Bahwasanya di sini akan dibangun restoran," ujar Soehinto
Ternyata setelah dirubuhkan rumah tersebut menjadi perhatian publik, karena ternyata rumah yang dirubuhkan itu adalah rumah singgah Soekarno yang sudah tercatat sebagai bangunan cagar budaya.Ke depan, Soehinto, akan berkoordinasi dengan Pemkot Padang untuk solusi dari bangunan tersebut.
"Apakah pembangunan tetap dijalankan atau tidak, kami tunggu arahan dari Pemkot bagaimana sebaiknya," kata Soehinto lagi.
Sementara itu, Sejarawan Universitas Andalas (Unand), Gusti Asnan menyayangkan bangunan yang jadi bukti sejarah pernah disinggahi Presiden Indonesia itu dihancurkan.
"Ini sangat disayangkan, karena bukti sejarah Bung Karno pernah tinggal di Kota Padang saat ini telah rata dengan tanah," kata Gusti kepada wartawan.
-----
Artikel ini telah naik di detikSumut dan bisa dibaca selengkapnya di sini.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!