Anomali! China Hadapi Resesi Seks, Jumlah Anak-anak Turun, Lansia Meroket

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Anomali! China Hadapi Resesi Seks, Jumlah Anak-anak Turun, Lansia Meroket

Femi Diah - detikTravel
Kamis, 23 Feb 2023 18:11 WIB
Para relawan di China mulai memasang Lampion hingga kuplet di rumah-rumah warga jelang Imlek. Nih fotonya.
Foto: He Penglei/Getty Images
Jakarta -

China menghadapi ancaman nyata resesi seks. Sebanyak empat provinsi di China mengalami penurunan untuk kali pertama dalam 60 tahun terakhir.

Dikutip dari South China Morning Post, angka kematian di Henan mengalahkan angka kelahiran sejak 1961. Di tahun itu provinsi tersebut mengalami penurunan populasi.

Henan menjadi satu empat provinsi di China yang mengalami penurunan populasi. Data merujuk kepada data demografi 2022 sembilan provinsi di China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Provinsi Henan, terdapat 8.000 kematian pada 2022. Adapun angka kelahiran lebih sedikit sehingga mengalami penurunan populasi.

Arus para pekerja yang keluar secara besar-besaran juga mempengaruhi angka penurunan populasi 110 ribu orang. Jumlah itu sejatinya tidak sebesar penurunan populasi 580 ribu orang pada 2021 di provinsi itu.

ADVERTISEMENT

"Faktor yang menyebabkan populasi turun antara lain semakin berkurangnya jumlah perempuan usia produktif yang melahirkan anak, perubahan keyakinan, penundaan pernikahan dan melahirkan, dan arus keluar penduduk. Itu mengakibatkan penurunan populasi yang berlanjut, ditambah angka kematian yang meningkat," demikian pernyataan Biro Pusat Statistik Provinsi Henan.

Statistik yang perlu diwaspadai lainnya adalah jumlah penduduk berusia 60 tahun ke atas yang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan itu mencapai 790 ribu orang. Rata-ratanya bisa mencapai 18,9 persen dari populasi di Henan.

Sebagai perbandingan, jumlah anak-anak usia 15 tahun ke bawah turun sebanyak 920 ribu anak.

Angka kematian yang melebihi angka kelahiran membuat populasi di China turun 850 ribu menjadi 1,4 miliar pada 2022.




(fem/fem)

Hide Ads