Pengalaman Delay di Singapura dan Upah Pencuci Piring Rp 35 Juta

Tjandra Yoga Aditama - detikTravel
Minggu, 26 Feb 2023 10:15 WIB
Foto: Prof Tjandra Yoga Aditama (dok. Pribadi)
Singapura -

Sejak pandemi COVID-19 saya belum pernah ke Singapura. Karena itu, saya sengaja mampir ke Singapura Sabtu kemarin, 25 Feb 2023 dan menceritakan kisah ini.

Saya dalam perjalanan ke Mumbai dan Goa India untuk mengikuti acara "Eminent person meeting on Paving for Strong and Resilient Health Systems in South-East Asia".

Ada beberapa pengalaman menarik. Pertama, pesawat Singapore Airlines (SQ) saya yang harusnya berangkat jam 08.25 pagi ternyata delay, dan kami boarding ke pesawat hampir pukul 09.00. Tetapi, ternyata ada kerusakan di sistem ban-nya, dan akhirnya baru take off jam 11.10, artinya delay sekitar 2,5 jam.

Kedua yang juga menarik, walaupun lebih 2 jam duduk di pesawat, tapi penumpang sekitar saya duduk tidak ada yang protes. Tidak ada yang marah-marah.

Beberapa hanya bertanya bagaimana penerbangan lanjutannya dari Singapura, dan selalu dijawab bahwa sudah diurus oleh petugas SQ di bandara Changi, dan rupanya penumpang yakin bahwa mereka akan terurus dan karena ini tidak protes-protes.

Ketiga, sampai Singapura, saya yang tadinya rencananya mau jalan-jalan ke kota jadi batal, karena waktunya terbatas. Saya hanya jalan-jalan saja ke 'Mall' Jewel yang berada di bandara Changi.

Tentu sudah kita ketahui, bahwa di Jewel ada air terjun buatan raksasa, yang konon terbesar di dunia. Tapi bukan itu yang ingin saya sampaikan. Di salah satu restoran di Mall dipasang pengumuman mencari pegawai, dan dituliskan juga berapa gajinya.

Terpampang di situ bahwa yang ditawarkan gaji per bulan manajer restoran adalah sekitar Rp 48 juta dan gaji Chef Kepala Rp 40 juta, dan yang "unik" dituliskan gaji pencuci piring (dishwasher) Rp 35 juta, mungkin ada teknologi tertentu.

Pesawat Singapore Airlines-nya tetap nyaman dengan pelayanan yang baik, walau kali ini delay lama sekali. Lounge di Bandara Soekarno Hatta dan juga di Bandara Changi juga amat apik dengan koleksi makanan yang lengkap.

Di lounge ini saya bertemu teman lama Mantan Menteri Kesehatan Timor Leste yang juga akan menghadiri pertemuan yang sama, dan kami berdua sempat ngobrol sejenak tentang bagaimana kesehatan dan juga WHO di masa datang.

Dari Singapura saya terbang ke Mumbai, transit sekitar 6 jam sebelum ke Goa. Di bandara Mumbai, dengan dukungan Konsulat Jenderal RI di Mumbai, saya bertemu Ibu-Ibu dari Kowani yang akan mengikuti pertemuan W20 (women 20) karena tahun ini India memegang Presidensi G20 menggantikan kita. Kami sempat bicara tentang stunting, One Health dan juga Flu Burung serta Tuberkulosis.


-----

Artikel ini ditulis oleh Prof Tjandra Yoga Aditama, Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI dan telah disunting seperlunya oleh redaksi.



Simak Video "Video Peringatan PM Singapura untuk Negara di Dunia: Kenali Bahaya"

(wsw/wsw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork