Israel Tak Perlu Lagi Terbang Memutar Hindari Langit Arab Saudi dan Oman

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Israel Tak Perlu Lagi Terbang Memutar Hindari Langit Arab Saudi dan Oman

Syanti Mustika - detikTravel
Minggu, 26 Feb 2023 16:20 WIB
The Israeli flag carrier El Als airliner carrying Israeli and U.S. delegates approaches to land in Abu Dhabi, United Arab Emirates August 31, 2020. REUTERS/Christopher Pike
Pesawat El AI (REUTERS/Christopher Pike
Jakarta -

Bertahun-tahun, waktu perjalanan dari Israel ke negara Timur memakan waktu lebih lama karena kebijakan melarang maskapai Israel terbang di langit Oman dan Arab Saudi. Sekarang, maskapai Israel bebas terbang kemanapun.

Dilansir dari CNN, Minggu (26/2/2023) jika kamu menaiki penerbangan yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan Israel, termasuk maskapai nasional El Al, penerbangan akan memakan waktu sekitar dua jam lebih lama dibanding jika Anda terbang dengan maskapai lain.

Alasannya? Maskapai Israel dilarang memasuki wilayah udara Oman dan Arab Saudi. Itu berarti penerbangan ke India dan Asia Tenggara, yang mengarah ke timur dari Israel, harus menukik ke selatan, melintasi Yordania dan mengikuti Laut Merah hingga ke dasar Jazirah Arab, sebelum mengarah ke timur laut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT



Namun sekarang jalur memutar itu tak akan dilewati oleh maskapai Israel. Karena pengumuman pemerintah Saudi pada Juli 2022 bahwa wilayah udara negara itu akan dibuka untuk semua maskapai dan Oman pun mengikutinya.

Pada tanggal 23 Februari, Otoritas Penerbangan Sipil Oman mengumumkan akan membuka wilayah udaranya di Twitter. Semua maskapai yang memenuhi persyaratan Otoritas untuk terbang yang artinya secara efektif mengakhiri larangan terhadap El Al, Israir dan Arkia, tiga maskapai penerbangan Israel.

Dalam sebuah tweet, dikatakan langkah itu adalah "bagian dari upaya berkelanjutan Kesultanan Oman untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan Konvensi Chicago 1944, yang menetapkan non-diskriminasi antara pesawat sipil yang digunakan dalam navigasi udara internasional."

"Langkah tersebut dapat memangkas waktu penerbangan maskapai Israel ke Asia hingga tiga jam," kata Jonathan Sivarajah, seorang frequent flier El Al dan komentator penerbangan Israel. Dia menambahkan bahwa itu membuka peluang lebih lanjut (untuk maskapai penerbangan), tidak hanya ke Asia tetapi berpotensi ke Australia juga.

Penerbangan nonstop El Al dari Tel Aviv ke Bangkok saat ini memakan waktu 10 jam 45 menit. Tetapi penerbangan nonstop dengan Royal Jordanian dari Amman (100 mil sebelah timur Tel Aviv) membutuhkan waktu 8 jam 10 menit. Faktanya, terbang Tel Aviv ke Amman, dan kemudian ke Bangkok bisa lebih cepat, bahkan termasuk waktu transfer di bandara hingga penerbangan lanjutan bisa memakan waktu 9 jam 55 menit dengan Royal Jordanian.

Ketika maskapai dilarang masuk wilayah udara Saudi, penerbangan El Al dari Tel Aviv ke Mumbai memakan waktu 7 jam 45 menit. Waktu penerbangan itu kemudian dipangkas menjadi lima jam 15 menit, sebelum rute tersebut ditunda.

Saat pengumuman dibuat, El Al dengan cepat memposting peta rute lama dan baru mereka ke Asia Tenggara di Instagram.

Sivarajah mengatakan bahwa sampai sekarang, maskapai penerbangan internasional bersaing 'membanjiri' Israel dengan penerbangan yang lebih cepat daripada yang disediakan oleh maskapai penerbangan negara itu sendiri.

Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebutnya 'hari berita besar untuk penerbangan Israel'.

"Kami telah bekerja untuk membuka wilayah udara, pertama di atas Arab Saudi, dan sejak 2018 ketika saya mengunjungi Oman, menambahkan Oman juga, sehingga kami dapat terbang langsung ke India dan terus ke Australia. Ini dicapai hari ini, setelah banyak upaya, termasuk dalam beberapa bulan terakhir. Inilah kabar baiknya, Israel membuka diri ke timur dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya," katanya.




(sym/sym)

Hide Ads