Beda Hotel Syariah dan Hotel Konvensional dan Potensinya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Beda Hotel Syariah dan Hotel Konvensional dan Potensinya

Dadan Kuswaraharja - detikTravel
Selasa, 28 Feb 2023 11:40 WIB
Hotel Syariah Azizah di Kendari
Hotel Azizah Kendari (Sahid Hotels and Resorts)
Jakarta -

Kemunculan hotel syariah di Indonesia terus berkembang, terutama di daerah tujuan wisata. Hotel syariah ini pada dasarnya berbeda dengan hotel konvensional.

Menurut President Director Sahid Hotels and Resorts Hariyadi B. Sukamdani, hotel syariah merupakan salah satu cara dunia perhotelan untuk memenuhi kebutuhan lifestyle masyarakat, jadi tidak semata-mata karena populasi muslimnya saja.

"Halal lifestyle juga banyak diminati oleh kalangan non muslim, kenyataannya seperti itu. Kalau kami melihat peningkatan dari pertumbuhan brand-brand yang menjual produk halal meningkat cukup bagus jadi penerapan hotel syariah ini punya yang khusus ini lebih ke lifestyle. Gambaran mudahnya hotel syariah ini lebih ke keluarga, kalau pindah ke hotel syariah rasanya tenang, lebih aman, makanannya semuanya terjamin halal. Saya beberapa waktu lalu dari Korea, pusing banget makanannya agak sulit, arah kiblat yang sederhana saja susah, karena nggak disiapkan," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sahid Hotels and Resorts sendiri baru saja meneken perjanjian kerja sama pengelolaan hotel syariah di Kendari yakni Sahid Azizah Syariah Hotel & Convention Kendari. Hotel bintang 3 yang berlokasi di pusat jalan DI. Panjaitan kota Kendari ini punya fasilitas 85 kamar, dilengkapi dengan pilihan 6 tipe meeting room kapasitas 50 pax hingga 400 pax. Selain itu, Azizah Convention Hall mampu mengakomodasi kebutuhan MICE hingga 2.000 orang.

Hotel Syariah Azizah di KendariHotel Syariah Azizah di Kendari Foto: Sahid Hotels and Resorts

ADVERTISEMENT

Ke depan, Syahid menurut Hariyadi juga menyiapkan hotel-hotel syariah di lokasi yang potensial di Indonesia. Di kawasan Pamijahan Bogor, Sahid saat ini memiliki properti yang cukup luas, yang bisa dibangun hotel syariah. "Di situ ada pesantren, kami bagi dua ada pariwisata dan ada guest house. Karena lingkungannya pesantren pasti syariah," ujarnya.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) lanjut Hariyadi sudah meneken kerja sama dengan CrescentRating pada 9 Februari lalu terkait pemeringkatan hotel syariah.

President Commissioner Sahid Hotels and Resorts Wiryanti Sukamdani menambahkan yang membedakan hotel syariah dan hotel konvensional adalah layanannya.

"Di kamarnya harus ada sajadah, tempat wudhu harus dipisah laki dan perempuan, ini sebetulnya pilihan lifestyle. Ini merupakan suatu lifestyle dan services yang bisa melayani terutama mereka yang memerlukan sesuai dengan aturan agama Islam," ujar Wiryanti.

Pengelolaan Sahid Azizah Syariah Hotel & Convention Kendari

Sementara itu terkait pengelolaan hotel syariah di Kendari, Sahid Azizah Syariah Hotel & Convention Kendari, Sahid menilai Kendari cukup potensial untuk hotel syariah. "Pertumbuhan Kendari didorong sektor pertambangan yang membutuhkan fasilitas akomodasi," ujarnya.

"Wisata Kendari sudah menggeliat, potensinya sudah luar biasa, 40 persen cadangan nikel ada di Sulawesi Tenggara, nah itu sehingga itu sesuatu yang betul-betul potensi luar biasa untuk Kendari dan Sultra," timpal Wiryanti.

Kerja Sama Sahid dan Hotel Azizah KendariKerja Sama pengelolaan hotel antara Sahid dan Hotel Azizah Kendari Foto: Dadan Kuswaraharja

"Kami memilih manajemen hotel Sahid karena profesionalitas dan reputasi yang baik sebagai hotel chain besar dan ternama di Indonesia, dan harapannya bergabung dengan Sahid bisa memajukan dan meningkatkan standar Hotel Azizah," ungkap Direktur Utama PT Azizah Syariah Hotel Naguib Husein.

Seperti halnya hotel syariah pada umumnya, pasangan yang ingin check in haruslah pasangan suami istri/keluarga. Di setiap lorong hotel jika sudah waktunya salat akan dikumandangkan suara adzan.

"Di kita juga tidak menjual minuman keras harapan kami ke depan, konsepnya ke syariah tapi kami ingin profesional, membangun kolam renang, harus buat dua, harus pisah, harapan kami dengan adanya fasilitas seperti itu ya masyarakat akan lebih cenderung nyaman masuk ke hotel, kita lebih berkah," ujar Naguib.

Owner Representative Azizah Syariah Hotel, Muhammad Fadlah menambahkan kerja sama antara Sahid dan Azizah ini hanya untuk pengelolaan hotel, tidak ada perjanjian pembelian saham atau bentuk lainnya. "Kita pure untuk me-manage kami, di bidang manajemen hotel, untuk pelayanan prima. Dari kami PT Azizah hanya punya propertinya dengan adanya kerja sama ini kami senang dibantu tim profesional," ujar Fadlah.




(ddn/bnl)

Hide Ads