Hindari Perang, Ribuan Turis Rusia Kabur ke Thailand

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Hindari Perang, Ribuan Turis Rusia Kabur ke Thailand

Femi Diah - detikTravel
Rabu, 01 Mar 2023 05:37 WIB
Turis Rusia duduk di pantai di Phuket, Thailand pada 8 Maret 2022
Turis Rusia duduk di pantai di Phuket, Thailand (CNN)
Jakarta -

Ribuan turis Rusia melarikan diri ke Thailand demi menghindari perang di Ukraina. Mereka berinvestasi, membeli properti, hingga menyewa rumah dalam tempo lama.

Perang Rusia dan Ukraina memasuki tahun kedua. Ribuan orang Rusia memilih untuk menjauhi perang itu. Mereka dibayangi kesengsaraan ekonomi di Rusia dan wajib militer. Kini, mereka memilih untuk mencari rumah baru.

Thailand menjadi salah satu negara jujugan warga Rusia yang kabur itu. Negeri itu membuka kembali sepenuhnya perbatasannya dan mencabut pembatasan COVID-19 pada bulan Oktober. Sejak itu, warga Rusia telah menjadi kelompok pengunjung terbesar ketiga di negeri gajah putih, cuma kalah dari Malaysia dan India.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Thailand memang sejak lama menjadi tujuan liburan populer bagi turis Rusia. Thailand dan Rusia adalah mitra dagang yang erat dan, pada tahun 2019, Rusia adalah pasar pariwisata terbesar ketujuh Thailand. Selain itu, Thailand tidak mengikuti jejak negara-negara Barat dan melarang pengunjung Rusia.

Warga Rusia juga menghindari wajib militer. Instruksi Presiden Rusia Vladimir Putin menerapkan wamil itu sejak bulan September 2022.

ADVERTISEMENT

Semua warga negara laki-laki di Rusia yang berusia 18-27 tahun mengikuti pada wajib militer selama satu tahun dinas militer aktif di angkatan bersenjata. Rusia menyebut telah merekrut setidaknya 200.000 warga ke dalam angkatan bersenjata Rusia sejak Putin memerintahkan mobilisasi parsial pada bulan September.

Faktanya, merujuk data dari Kemenpar Thailand, selama bulan Oktober, November, dan Desember, kedatangan orang Rusia ke Thailand lebih dari 331.000.

Ribuan warga Rusia itu bukan hanya pelesiran. Mereka berinvestasi, membeli properti, atau menyewa rumah secara jangka panjang di Thailand.

Amin Ettayeb adalah manajer penjualan dari Moskow untuk InDreamsPhuket, agen real estat di pulau liburan Thailand, Phuket.

"Lebih dari 90% klien kami adalah orang Rusia. Pada bulan November, ketika puncak kedatangan orang, orang membeli segalanya," katanya kepada VOA.

Agen real estat milik keluarga telah melihat peningkatan pembelian 10% sejak November. Ettayeb mengatakan bahwa untuk pasar persewaan, vila yang dulu berharga kurang dari $9.000 per bulan sekarang menjadi lebih dari $28.000.

"Rental benar-benar kacau sekarang," kata Ettayeb.

"Vila dulu 300.000 baht per bulan, beberapa di antaranya sekarang 1 juta baht per bulan, tapi orang masih mengambilnya," dia menambahkan.

Meskipun uang tidak menjadi masalah bagi sebagian orang, Ettayeb mengatakan tidak semua kliennya ingin tinggal di Thailand dalam jangka panjang.

"Tidak banyak orang yang ingin meninggalkan Rusia secara permanen, mereka hanya ingin memastikan bahwa mereka tidak harus berperang," kata Ettayeb.

"Ketika semuanya kembali normal, kemungkinan besar mereka akan kembali," dia menambahkan.




(fem/fem)

Hide Ads