Putus Asa Wamil, Warga Rusia Kabur dengan Papan Seluncur

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Putus Asa Wamil, Warga Rusia Kabur dengan Papan Seluncur

Tim detikcom - detikTravel
Rabu, 28 Sep 2022 05:37 WIB
FILE - Russian army soldiers march during an action in support for the soldiers involved in the military operation in Ukraine, at the Mamaev Kurgan, a World War II memorial in Volgograd, Russia, July 11, 2022. Russian President Vladimir Putin has on Thursday, Aug. 25 ordered the Russian military to increase the size of the countrys armed forces by 137,000 amid Moscow’s military action in Ukraine. (AP Photo/Alexandr Kulikov, file)
Ilustrasi tentara Rusia (AP Photo/Alexandr Kulikov, file)
Jakarta -

Sejak Rusia mewajibkan warganya wajib militer, para pemuda memutuskan untuk kabur dengan berbagai cara. Terbaru, ada yang kabur dengan berselancar ke negara tetangga.

Pria yang tidak disebutkan namanya itu diberitakan rela berselancar menyeberangi Sungai Narva untuk kabur ke Estonia. Namun, sayang sekali upaya ini gagal dan berujung dideportasi ke Rusia.

Rusia dan Estonia adalah negara bertetangga yang dibatasi oleh Sungai Narva. Pria ini melewati perbatasan negara yang berada di dekat sungai menggunakan papan seluncur pada pukul 01.00 waktu setempat, Senin (26/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penjaga perbatasan Estonia di Narva-Joesuu kemudian mengirimkan sejumlah pasukan mereka untuk mencari pria itu. Tiga jam kemudian, pria itu ditemukan di halte bus, tepatnya pada pukul 04.30 waktu setempat.

Kemudian, pria, yang kemudian diketahui berusia 53 tahun itu, dibawa ke pos pengecekan untuk proses administrasi. Ia lalu didenda dan dikirim kembali ke Rusia.

ADVERTISEMENT

Pria itu sempat mengatakan kepada pihak berwenang Estonia bahwa ia melewati perbatasan akibat keputusan Presiden Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi parsial.

Ya, sejak Putin mengumumkan wajib militer bagi laki-laki Rusia pada tanggal 21 September lalu, beragam reaksi yang muncul. Yang paling banyak adalah kabur ke negara tetangga. Tiket pesawat dan bus ludes terjual. Selain itu, ingkat mobilisasi keluar Rusia melalui perbatasan meningkat.

Mayoritas yang kabur memutuskan pergi ke negara tetangga Rusia, seperti Armenia, Georgia, Azerbaijan, dan Kazakhstan. Selain memilih jalur udara, warga menuju Finlandia dan Georgia.

Di sisi lain, Estonia merupakan salah satu negara yang tak memberikan suaka bagi warga Rusia yang kabur imbas mobilisasi.

"Penolakan untuk memenuhi salah satu kewajiban sipil di Rusia atau keinginan untuk mendapatkan itu tidak sesuai dengan dasar aturan penerimaan suaka di negara lain," kata Menteri Luar Negeri Estonia Urmas Reinsalu kepada Reuters.

Selain Estonia, Latvia dan Lithuania juga menolak menampung warga Rusia yang ingin kabur dari mobilisasi.

Simak Video 'Penampakan Warga Rusia Berbondong-bondong Kabur ke Kazakhstan':

[Gambas:Video 20detik]



(sym/fem)

Hide Ads