Warga Bali mulai resah dengan kemunculan rental motor yang diduga dimiliki turis asing. Ini dianggap merusak pasar.
Rental milik turis asing diketahui memasang harga lebih murah hingga 40 persen dari tarif sewa motor di rental lokal. Hal ini dikonfirmasi Penasihat Perhimpunan Rental Motor (PRM) Bali I Made Wira Atmaja. Menurut temuannya, dugaan pelanggaran ini sudah ditemukan sejak 2021.
"Laporan kawan-kawan kami dan penelusuran kami memang mereka (rental motor milik turis asing) bergerak di media sosial, khususnya Telegram. Mereka berkomunikasi dan tawar-menawar ke sesama komunitas warga asing di Bali lewat grup Telegram itu," ungkap Wira Atmaja, Kamis (2/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wira Atmaja menceritakan seorang turis asing yang liburan di Canggu, Badung, pernah mengembalikan motor yang disewa dari rental milik warga Bali. Sebab, pelancong itu menemukan rental motor milik turis asing yang tarif sewanya jauh lebih murah.
Wira Atmaja makin geram lantaran rental motor itu memasang harga miring dengan selisih harga sampai 2 juta dari tarif sewa motor rental lokal. Misalkan, tarif sewa motor N-MAX di rental lokal untuk pelancong asing adalah Rp 3,5 juta sampai Rp 4,5 juta per bulan. Rental motor milik turis asing bisa menawarkan harga sewa lebih murah hingga Rp 2 juta dari tarif rental lokal.
"Mereka mematikan pergerakan usaha warga lokal," keluh Wira Atmaja.
Maraknya turis asing yang bekerja di Bali tengah menjadi sorotan. Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Bali menilai turis asing yang bekerja ilegal merupakan bentuk penjajahan era modern.
Ketua DPD Konfederasi SPSI Bali I Wayan Madra mengatakan WNA pekerja ilegal akan jadi bumerang bagi warga lokal. "Ini kan penjajahan yang berperang dengan tidak menggunakan senjata namanya," tutur Madra, Selasa (28/2/2023).
Artikel ini sudah tayang di detikBali.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol