Dikeluhkan Mirip Pasar, Ini Jawaban Pengelola Istana Maimun

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Dikeluhkan Mirip Pasar, Ini Jawaban Pengelola Istana Maimun

Michael Ogest - detikTravel
Jumat, 03 Mar 2023 17:06 WIB
Kondisi Istana Maimun Medan yang mirip pasar
Foto: Istana Maimun kondisinya mirip pasar (Nizar Aldi/detikcom)
Medan -

Pengunjung Istana Maimun mengeluhkan kondisi bangunan cagar budaya itu yang kini lebih mirip pasar. Pihak pengelola pun memberikan jawaban.

Pengelola Istana Maimun, Rafsyanjani menjelaskan, bahwa yang berjualan di Istana Maimun merupakan anggota keluarga Kesultanan Deli.

"Kalau pendapat saya sendiri. Saya juga keturunan. Saya juga pengelola di sini. Saya tidak bisa berkata apa-apa, karena semua juga keluarga saya juga," katanya saat ditemui di Istana Maimun Medan, Kamis (2/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rafsyanjani mengakui sulit untuk mengatur pedagang berjualan di luar. Sebab, mereka yang berjualan adalah keluarga Kesultanan Deli. Padahal menurutnya, dengan dipindahkannya tempat jualan tersebut, pengunjung lebih bisa menikmati Istana Maimun.

"Sebenarnya ini sudah ada yang ingin dibikin di luar, ibaratnya dirapikan lah gitu, supaya ini (Istana Maimun) bisa dieksplor para tamu, tapi karena mereka keluarga mereka merasa ahli waris juga, alasannya kita tahu mencari rezeki," sebutnya.

ADVERTISEMENT

"Jadi kita akhirnya, ya sudah kita kasih tempat dan mereka berjualan, yang penting sesuai dengan aturan jualan yang ada," imbuhnya.

Rafsyanjani mengungkapkan, banyak juga tamu menanyakan perihal adanya jualan di dalam Istana Maimun. Saat itu, ia hanya menuturkan mereka adalah keluarga Kesultanan Deli.

"Banyak juga para tamu yang ngomong, 'Bang ini kok ada yang jualan?' Ya saya sebagai keluarga (Kesultanan Deli) dan pengelola hanya bisa bilang ini keluarga bu, tidak bisa diapa-apain," ungkapnya.

Rafsyanjani menuturkan dia bukan mau menjelekkan keluarganya. Hanya saja begitulah fakta yang terjadi menurutnya dan ternyata jumlah keluarga yang berjualan juga dibatasi.

"Sebenarnya memang mau dibikin berjualan di bawah, ya tetapi maaf cakap tidak mau menjelekkan keluarga sendiri, saya keluarga juga, kata mereka, dari tahun ke tahun kita batasi, tidak semua keluarga juga bisa berjualan di sini," tuturnya.

Kondisi Istana Maimun Medan yang mirip pasarKondisi Istana Maimun Medan yang mirip pasar Foto: Nizar Aldi

Selain itu, ia menjelaskan bahwa ada beberapa ruangan yang tidak bisa dikunjungi oleh wisatawan akibat adanya jualan tersebut. Seperti ruangan pengawal hingga ruang istirahat sultan.

"Sebenarnya mau merubah struktur ruangan, jadi di sini ada ruang pengawal di kiri dan kanan, di belakang juga ada ruangan istirahat Sultan setelah tamu berkunjung, tetapi dikarenakan banyak yang berjualan, banyak pengunjung tidak tau fungsi ruangan tersebut," ujarnya.

Meskipun ada niatan untuk mengembalikan fungsinnya ke semula, Rafsyanjani mengaku tidak bisa memaksakannya. Sebab takut akan adanya pemberontakan.

"Kita mencoba merapikan tempat ini juga, namun karena keluarga tadi merasa dia ada hak di Istana Maimun, jadi kita tidak bisa menggesernya, karena sudah pasti mereka akan memberontak," tutupnya.


-----

Artikel ini ditulis oleh Michael Ogest, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom. Artikel telah naik di detikSumut dan bisa dibaca selengkapnya di sini.




(wsw/wsw)

Hide Ads