Baduy merupakan desa adat yang masih sangat asli akan budaya dan adat istiadatnya. Tapi untuk yang satu ini, kira-kira traveler tahu enggak, ya?
detikTravel melakukan perjalanan Road Trip Lintas Banten-Jawa Barat dengan NEW MG HS singgah di Desa Kanekes, Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten. Saat berada di sana, kami dipandu oleh Mursid, seorang pemandu dari Baduy Luar.
Kisah Mursid mencari cinta hingga rela keluar dari Baduy Dalam populer oleh pembaca. Selain menceritakan kisahnya, Mursid juga mengenalkan kekayaan budaya Baduy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mungkin traveler sudah khatam dengan baju kurung, ikat kepala atau golok yang menempel pada orang Baduy. Tapi ada satu benda keramat yang mungkin lewat dari pandangan traveler, yaitu gelang.
Gelang yang satu ini bukan suvenir yang bisa traveler beli di warung penduduk Baduy. Gelang ini harus dipesan khusus.
"Ini gelang tolak bala, khusus ini harus minta ke ketua adat," katanya.
![]() |
Gelang tersebut terbuat dari benang-benang putih yang diikatkan pada sebuah cincin besar. Gelang ini tidak dijual untuk umum.
"Enggak ada kalau di tempat jual oleh-oleh, soalnya ini harus dijampe-jampe 3 hari 3 malam," ujar Mursid.
Seperti namanya, gelang ini akan memberikan keselamatan pada yang memakainya. Pengguna didoakan agar selalu sehat dan terhindar dari kecelakaan.
Jika traveler perhatikan, tak semua orang memakai gelang ini. Gelang ini benar-benar dibuat costum, hanya untuk mereka yang memintanya pada ketua adat.
Di Baduy sendiri, simbol lingkaran memang jadi tanda penolak bala. Simbol lingkaran bisa traveler temui di lumbung-lumbung milik warga.
"Sama di lumbung juga artinya penolak bala," kata dia.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan