Walhi Heran Motor Trail Diijinkan Ugal-ugalan di Hutan Lindung Ranca Upas

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Walhi Heran Motor Trail Diijinkan Ugal-ugalan di Hutan Lindung Ranca Upas

Rifat Alhamidi - detikTravel
Kamis, 09 Mar 2023 13:12 WIB
Bunga edelweis rawa yang rusak digilas saat ajang motor trail di Ranca Upas, Kabupaten Bandung
Sabana habutat edelweis rawa rusak berat gegara event motor trail yang didukung banyak pihak. (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Jakarta -

Kerusakan yang terjadi di Kawasan Ranca Upas, Kabupaten Bandung disorot aktivis lingkungan Walhi. Sebabnya, kawasan yang dilalui motor trail itu merupakan kawasan hutan lindung di Jawa Barat.

Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat Meiki W Paendong mengatakan kerusakan kawasan Ranca Upas tidak bisa pulih dalam waktu singkat, tetapi memerlukan tahunan untuk perbaikan. Apalagi, di kawasan tersebut, terdapat habitat untuk flora yang unik, yaitu edelweis rawa.

"Menyikapi kejadian kemarin, secara jujur kami menyesali ini terjadi. Kami mengecam keras karena berdampak terhadap kerusakan Kawasan Ranca Upas yang begitu besar, terutama di satu hamparan yang kami sebut sebagai white land yang merupakan habitat untuk flora rawa gunung atau bunga edelweis rawa," kata Meiki seperti dikutip dari detikJabar Kamis (9/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya flora, habitat fauna di Ranca Upas, lanjut Meiki, juga terganggu akibat kerusakan yang dilakukan oleh pegiat motor trail tersebut. Mulai dari habitat lutung, owa Jawa, hingga kancil.

"Ini juga menjadi preseden buruk terhadap komitmen pemerintah dalam upaya perlindungan terhadap kawasan hutan. Karena kalau kita dudukkan, Ranca Upas ini bukan hanya soal edelweis rawa saja yang rusak. Tapi, karena memang di sana itu merupakan kawasan hutan lindung yang merupakan habitat untuk beberapa fauna yang dilindungi," kata dia.

ADVERTISEMENT

Meiki pun berpandangan, insiden ini bisa terjadi karena adanya ketidaktahuan dari para pegiat motor trail hingga bisa masuk ke kawasan Ranca Upas. Namun, ia tetap mendesak pertanggungjawaban dari pengelola kawasan itu, yakni Perhutani yang dianggap melakukan pembiaran rusaknya kawasan Ranca Upas.

"Kenapa? Karena sepengetahuan kami, kegiatan sejenis tadi banyak didukung instansi yang menjadi bagian pemerintah. Sebut saja ada institusi militer, kepolisian, pemda juga mendukung, bahkan menjadi promotor termasuk dengan Perhutani di dalamnya ada. Nah ini perlu menjadi sorotan. Ini harus menjadi pelajaran dan harus menjadi yang terakhir kalinya," tuturnya.

Pengkampanye Sadar Lingkungan Pepep juga turut mendesak pertanggungjawaban dari pemerintah daerah dan Perhutani soal kerusakan kawasan Ranca Upas. Jangan sampai kata dia, insiden ini menjadi legitimisasi dari pihak manapun yang membolehkan kawasan hutan lindung digunakan sebagai kegiatan event motor trail yang akhirnya berdampak terhadap kerusakan lingkungan.

"Supaya ini tidak menjadi legitimasi bahwa hutan lindung itu boleh untuk kegiatan motor trail, nama-nama besar instansi yang ada di event tersebut harus didudukkan bersama supaya ada kesadaran. Jangan-jangan selama ini mereka enggak tahu dan ada kesan dicatut institusinya. Jadi fokus ke depan selain perbaikan kawasan Ranca Upas, harus ada kesepahaman bersama untuk menjaga hutan-hutan lindung di Jawa Barat," kata dia.




(fem/fem)

Hide Ads