Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Kamis, 16 Mar 2023 11:40 WIB

TRAVEL NEWS

Lautnya Tercemar Minyak, Palawan Bikin Perisai Rambut Manusia

bonauli
detikTravel
El Nido Palawan di Filipina
El Nido Palawan (Getty Images/Mlenny)
Palawan -

Palawan adalah destinasi populer dan kebanggaan Filipina. Laut birunya kini mulai kotor karena tumpahan minyak, warga gercep bikin tameng.

Dilansir dari Bloomberg, sebuah kapal tanker bernama Princess Empress tenggelam di Palawan, Filipina. Kapal ini membawa 800 ribu liter bahan bakar industri pada awal Maret lalu.

Minyak itu tumpah sejauh 300 km sampai ke Kota Casian, Provinsi Palawan. Pasir pantai Palawan yang tadinya putih bersih, mulai menghitam.

Penduduk El Nido mulai menyadari bahwa cemaran minyak akan sangat mempengaruhi laut mereka. Terumbu karang dan spot diving yang sudah jadi ikon dari pariwisata Palawan harus diselamatkan.

Untuk itu, mereka membuat perisai untuk menjaga lautnya. Bukan sembarang tameng, penduduk El Nido membuat perisai dari rambut manusia.

Rambut-rambut ini dikumpulkan dari tukang cukur dan salon. Tak hanya itu, pakaian bekas juga tak luput sebagai tameng tambahan.

Pakaian-pakaian bekas dan rambut akan dimasukkan ke dalam jaring ikan. Jaring kemudian dibentangkan sebagai penahan minyak sementara.

"Kita perlu bekerjasama karena jika minyak sampai ke daerah kita, pariwisata akan terpukul karena orang tidak bisa datang ke sini," jelas Andy Capones, kepala tim tanggap darurat dari kantor penanggulangan bencana setempat.

Menurut Institut Ilmu Kelautan Universitas Filipina, tumpahan itu juga akan mengancam Verde Island Passage, perairan antara provinsi Mindoro dan Batangas. Perairan ini merupakan rumah bagi spesies yang terancam punah termasuk hiu paus, penyu sisik, dan pari manta. Beberapa minyak dapat mencapai bagian tersebut pada 16 Maret.

Penjaga Pantai Filipina telah meminta bantuan AS untuk menahan dan membersihkan tumpahan minyak, karena telah memakan korban dari pariwisata dan nelayan di Oriental Mindoro. Presiden Ferdinand Marcos Jr telah mengarahkan pihak berwenang untuk menghilangkannya dalam waktu empat bulan.

Filipina sendiri menargetkan kedatangan wisatawan sekitar 4,8 juta tahun ini, hampir dua kali lipat dari tahun lalu, menyusul pelonggaran pembatasan Covid. Adanya pencemaran minyak membuat pemerintah khawatir dengan pembatalan kedatangan turis ke Palawan.



Simak Video "Keluhan Turis soal Tumpukan Sampah di Jalanan Paris"
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/bnl)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA