Sekarang, Stasiun Kereta di Tokyo Ada Bilik Menyusui

Operator kereta Tokyo menginstal beberapa ruang perawatan untuk penumpang yang membawa bayi dan balita. Sepertinya layanan publik mulai memperhatikan penumpangnya yang bepergian dengan anak-anak.

Bukan rahasia lai, jika kereta api di Jepang merupakan salah satu jalur kereta tersibuk di dunia. Hilir mudik penumpang tak henti-hentinya meramaikan stasiun.

Tentu akan menjadi perjalanan berat bagi penumpang yang membawa bayi dan balita menghadapi kesibukan di jalur kereta. Nah, sekarang ada ruang khusus bayi di beberapa stasiun di Tokyo.

Diberitakan SoraNews, Jumat (17/3/2023) operator kereta yang berbasis di Tokyo, Odakyu telah mulai memasang bilik untuk bayi di beberapa stasiun. Penggunaan bilik ini pun gratis.

Bilik menyusui di stasiun Tokyo Foto: (dok Mamaro)

Nama bilik ini adalah Mamaro, yang didesain oleh perusahaan spesialisasi perlengkapan anak, Trim. Bilik ini dilengkapi dengan kursi dan meja ganti, stan ibu menyusui, sedikir ruang privasi atau ruang pribadi, yang semuanya selama ini sulit didapat di jaringan kereta api Jepang yang sibuk.

Bilik Mamaro juga dilengkapi dengan layar seperti monitor televisi. Layar ini bisa digunakan untuk menghibur balita atau anak-anak, saat orang tuanya sedang mencoba mengurus adiknya.

Mamaro dipasang di tujuh stasiun jalur Odakyu pada 1 Maret yaitu Yoyogi-Hachiman dan Shimo-kitazawa di Tokyo dan Noborito, Sagami-Ono, Hadano, Yamato, dan Tsuruma di Prefektur Kanagawa, tetangga Tokyo di selatan.

Bilik ini gratis dan hanya digunakan orang tua mulai pukul 07.30- 19.00 waktu setempat.

Sulitnya membesarkan anak di Jepang

Beberapa waktu lalu, detikTravel menulis beberapa isu tentang krisis angka kelahiran di Jepang. Banyak anak muda yang ogah menikah dan pasangan suami istri yang tak ingin punya anak.

Penyebabnya beragam, salah satunya adalah biaya hidup yang tinggi serta sulitnya membesarkan anak di perkotaan seperti Tokyo.

Dengan adanya layanan bilik ramah ibu menyusui ini, tentu sangat membantu para orang tua yang bepergian dengan anaknya di kota besar seperti Tokyo. SIapa tau, dengan transportasi mulai memperhatikan kawasannya untuk ramah anak, orang Jepang mulai mempertimbangkan ingin punya anak.