Band Radja mendapatkan ancaman pembunuhan setelah melakukan konser di Malaysia. Kemenparekraf memastikan akan hadir memberikan perlindungan untuk pelaku kreatif.
Hal ini disampaikan oleh Menparekraf Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin (20/3/2023). Sandiaga telah bertemu dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) membahas langkah terkait ancaman yang diterima Band Radja usai konser di Stasium Tertutup Arena Larkin, Malaysia.
"Kami telah menggelar diskusi bersama Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban ini sebagai tindak lanjut dengan KBRI, KJRI dan penyelenggara event baik di Indonesia dan Malaysia," kata Sandiaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lanjutnya, Sandiaga akan memastikan pemerintah akan memberikan perlindungan terbaik memastikan semua pelaku kreatif melakukan kegiatan dengan nyaman dan aman.
"Kita pastikan pemerintahan hadir untuk memberikan perlindungan terbaik dan memastikan semua pelaku ekraf kita yang akan ke luar negeri melakukan kegiatannya dengan aman nyaman dan menyenangkan," tambahnya.
Kronologi Band Radja mendapatkan ancaman
Radja melaksanakan konser di Larkin Arena Indoor Stadium, Johor Bahru, Malaysia pada Sabtu (11/3/2023). Dalam video yang diterima detikcom, vokalis Radja Ian Kasela menjelaskan bahwa mereka diundang pemerintah Johor untuk konser di sana dan konser itu berjalan lancar.
Hanya saja, setelah konser, mereka mendapatkan perlakuan yang mengecewakan. Radja mengaku diintimidasi dan diancam dibunuh bila kembali ke sana.
"Cuma ada hal 1 yang kami sangat kecewa terhadap Tourism Johor. Sangat sangat kecewa. Karena bukan terima kasih yang kami dapatkan setelah acara sukses, setelah mereka terhibur, setelah kami menampilkan yang terbaik tapi malah cacian, makian, bahkan sampai ancaman membunuh terhadap kami," ujar Ian.
Lebih lanjut, Radja juga bercerita bahwa mereka sempat disekap di sebuah ruangan. Seolah seperti direncanakan, mereka masuk ke ruangan itu lalu dikunci. Di sana juga ada beberapa bodyguard yang mengintimidasi.
Usai berhasil keluar dari ruangan, Radja pun langsung melapor ke polisi Johor. Mereka kemudian segera bertolak ke Kuala Lumpur untuk terbang kembali ke Jakarta.
Adapun kabar terbaru, polisi Johor sudah menangkap tersangka dan menyelesaikan penyelidikan. Saat ini berkas laporan ini sudah dinaikkan ke Jaksa Penuntut Umum.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan