Keberadaan calo tiket kereta api (KA) marak menjelang arus mudik Lebaran. Salah satu calo di Stasiun Pasar Senen.
Dikutip dari detikX, calo itu mengaku mampu menyediakan tiket KA hingga sertifikat vaksin COVID-19 palsu. Penelusuran redaksi dimulai dengan menanyakan ketersediaan tiket mudik H-2 Lebaran tujuan Surabaya. Tiket itu sudah tidak tersedia lagi di aplikasi pemesanan tiket online (OTA) resmi.
Salah satu calo di Stasiun Pasar Senen, yang berhasil ditemui, dengan percaya diri mengatakan dapat menyediakan tiket tersebut. Dalam tiap transaksi, para calon penumpang dikenai uang muka Rp 50-100 ribu. Setelahnya, penumpang akan dimintai NIK dan nama lengkap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, data tersebut akan dibawa oleh calo agar diproses oleh yang menurutnya 'orang dalam stasiun' untuk dapat segera dicetak. Untuk tiap tiketnya, penumpang dikenai biaya tambahan Rp 100-150 ribu.
Bukan hanya tiket, para calo tersebut juga menyediakan sertifikat vaksin booster abal-abal yang dapat digunakan sebagai syarat perjalanan kereta api. Sertifikat vaksin COVID-19 itu dikenai biaya Rp 300 ribu.
"Aman. Mau berapa orang, ramai-ramai juga bisa, itu gampang. Pulang pergi juga bisa, dari sana ke sini bisa. Tiket langsung juga bisa. Banyak yang ke sini saya bantu," kata calo itu.
Untuk tiket kelas ekonomi tersebut, detikX harus merogoh kocek Rp 450 ribu. Keesokan harinya, tiket itu terbukti dapat digunakan.
Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa meragukan adanya calo yang masih beroperasi saat ini. Menurutnya, sangat mustahil melakukan praktik percaloan karena semua pembelian harus melalui aplikasi dengan menyertakan identitas pribadi penumpang.
"Penjualan tiket kami bekerja sama bersama agen-agen perjalanan resmi ya, seperti Traveloka, Indomaret, Alfamart, atau Tiket.com. Nah, kemudian kalau misalnya untuk terkait tiket itu kan sudah sistem online ya, jadi memang tidak bisa diperjualbelikan di luar sistem," kata Eva.
Eva juga menjelaskan tidak ada yang namanya 'tiket jatah pegawai'. Hal itu karena selama ini para pegawai PT KAI juga harus melakukan pemesanan sesuai prosedur dengan mengisi data diri di sistem. Di luar jalur resmi, menurutnya, mustahil tiket dapat diperjualbelikan.
Selain itu, Eva memaparkan tiket yang dibatalkan oleh pemesan akan langsung masuk sistem aplikasi secara otomatis. Eva meyakinkan sistem online di KAI mampu mengawasi dan mencegah adanya manipulasi tiket yang dibatalkan.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!