Longsornya tebing di dua vila di Kuta Selatan membuka dugaan penipuan vila oleh sesama turis Rusia. Terungkap pula jika di wilayah tersebut merupakan kampung atau komunitas turis Rusia.
Kepala Satpol PP Badung I Gusti Agung Ketut Suryanegara menyebutkan ada dugaan praktik penipuan sewa menyewa vila antar sesama turis asing.
"Awalnya, keluhan dari salah satu bule yang sewa di sana. Dia mengaku kena tipu oleh mereka," kata Suryanegara, seperti dikutip dari detikBali, Selasa (28/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah dicek, ternyata vila tersebut baru memiliki izin pendaftaran saja. Karena itu, ia meminta kepada pemilik yang merupakan warga Bali untuk segera mengurus perizinan.
Tetapi, permintaan itu diabaikan hingga terjadi insiden dua tebing longsor kembali terjadi di awal Maret 2023.
"Penindakan lebih kepada ranah bangunan saja apakah ia berizin atau tidak," katanya.
Ia pun mengakui jika di kawasan vila tersebut merupakan komunitas kampung turis asing.
"Vila inilah yang jumlahnya ada lima. Itu merupakan komunitas turis asing, atau membentuk kelompok. Disebut kampung biar gampanglah," kata Suryanegara.
Komunitas WNA ini mengeksklusifkan diri dan membentuk komunitas sendiri. Selain Rusia, ada pua warga negara (WN) Uzbekistan, Ukraina, dan lainnya.
Suryanegara juga mengungkapkan dugaan penipuan antara mereka.
"Ada yang menyewakan vila. Dan rupanya bangunan ini (vila yang disewa) tidak berizin. Jadi, mereka saling sewa-menyewa dan tipu-menipu," ujar dia.
Keluhan itu muncul setelah turis asing itu melaporkan adanya tebing longsor.
"Mereka melaporkan ini (tebing longsor) dan kena tipu. Kalau tidak ada keluhan dari mereka dan (laporan) tebing longsor, kami tidak tahu," ujar Suryanegara.
Suryanegara menjelaskan modus para turis ini menipu warga asing lainnya adalah dengan menyewakan vila ke turis lain dan menipu mereka. Saat penyewa datang, ternyata yang dijanjikan tidak sesuai dengan keadaan di lapangan.
"Sampai di sini diusir, ada itu," kata dia.
Suryanegara bilang bule-bule itu biasanya mengontrak vila dalam jangka waktu yang lama.
Sebelumnya diberitakan, dua tebing mengalami longsor di utara Pantai Balangan, Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Lokasi longsor ini berada di area Hedonism Villa dan Biu-Biu Komala.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung Ida Bagus Surya Suamba mengaku ikut mengecek lokasi vila yang terdampak longsor tebing di kawasan Balangan, Kuta Selatan, Senin (27/3). Ia menduga longsor terjadi karena faktor alam.
"Terkait longsor di tebing memang sudah karakteristik tebingnya. Ada beberapa yang longsor secara alami karena korosi di pinggir pantai," kata Ida Bagus Surya Suamba, dihubungi detikBali, Senin malam.
Adanya kampung eksklusif WNA itu bikin resah warga. Tak hanya menyewa satu penginapan dengan kelompoknya, turis-turis Rusia tersebut diduga mengganggu kenyamanan warga sekitar. Sebab, mereka beraktivitas selayaknya berada di negara sendiri. Termasuk memiliki pekerjaan laiknya warga lokal.
Menparekraf Sandiaga Uno menyebut keberadaan mereka bisa jadi seperti cikal bakal terbentuknya Pecinan atau komunitas masyarakat yang serupa lainnya. Kata dia, itu sudah seperti ciri khas orang dengan asal yang sama akan berkumpul di tempat yang sama pula.
"Nah memang sudah menjadi ciri khas bukan hanya dari masyarakat suatu negara, tapi dari orang-orang Indonesia sendiri kalau ke luar negeri terus menetap di suatu negeri itu kan terus berkumpul dan membuat komunitas tersendiri," kata dia dalam temu wartawan mingguan, Senin (27/3/2023).
"Jadi kalo di Jakarta ini ada Kampung Ambon, Kampung Melayu, kala di San Francisco ada Chinatown," dia menambahkan.
***
Artikel ini juga tayang di detikBali. Selengkapnya baca di sini.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan