Ketegasan Bali dalam menindak pelanggaran turis nakal terus jadi sorotan. Tak mau turis kabur, hotel-hotel Bali akan bantu dengan edukasi.
Belakangan ini, media-media Internasional mulai menyoroti Bali. Perubahan kebijakan atas VoA dan penyewaan sepeda motor pada turis terus jadi headlines.
Turis-turis di Bali mulai resah, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali mulai bergerak untuk berkontribusi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari News.com.au, Sekretaris PHRI Perry Markus mengatakan asosiasi dan dewan pariwisata Bali telah bergabung dengan sembilan pemangku kebijakan untuk 'mendidik' turis.
"Idenya adalah agar sektor pariwisata berperan proaktif dalam mengantisipasi perilaku buruk dan menghentikannya," kata Sekretaris PHRI Perry Markus pada NusaBali.com.
Nantinya, bule-bule Bali akan dididik tentang cara berpakaian dan mematuhi peraturan saat mengendarai sepeda motor. Mereka juga diinstruksikan untuk tidak mabuk di depan umum dan mengenakan pakaian renang di tempatnya, bukan jalanan umum.
Upaya ini akan melibatkan pekerja hotel dan pariwisata dalam menghentikan perilaku buruk wisatawan.
Gubernur Bali I Wayan Koster meminta pemerintah pusat untuk menghentikan kedatangan turis Rusia dan Ukraina untuk sementara waktu. "Mereka lari dari perang dan membuat banyak masalah di Bali," kata Koster.
Dilansir dari Bloomberg, Koster bahkan meminta dukungan Kementerian Hukum dan HAM untuk mengizinkan Bali mencabut visa turis yang mengendarai motor.
Rusia menjadi kelompok turis terbesar kedua di Bali, setelah Australia. Sebenarnya turis Australia juga sering membuat masalah, tapi kali ini Rusia benar-benar terpojok karena invasinya ke Ukraina.
(bnl/wsw)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!