Gagalnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 berbuntut panjang. Di sektor pariwisata, Indonesia bakal kehilangan 50 ribu wisman yang menonton ajang itu.
Pengamat pariwisata nasional, Taufan Rahmadi menyebut Indonesia mengalami kerugian besar dengan gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Terutama dari sisi pariwisata, karena sudah pasti wisatawan mancanegara yang akan menonton ajang itu tidak akan jadi datang ke Indonesia.
"Gagalnya Piala Dunia U-20 ini akan berbarengan dengan gagalnya potensi pengunjung dari luar negeri yang akan menonton acara pertandingan dari tim-tim negara mereka. Diperkirakan jumlah pengunjung dari luar negeri itu bisa lebih dari 50.000 pengunjung," ujar Taufan saat berbincang dengan detikTravel, Kamis (30/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia, potensi kerugian juga akan dirasakan oleh pihak perhotelan. Batalnya kedatangan 50.000 wisman itu tentu akan membuat hotel-hotel di kota yang menjadi venue Piala Dunia U-20 tidak mendapatkan cuan.
"Lalu selanjutnya, ketika pengunjung dari luar negeri ini tidak jadi datang, tentunya juga berdampak kepada industri hotel, yang tadinya akan menjadi tempat mereka menginap, menjadi tidak jadi menginap di sana," imbuh Taufan.
![]() |
Potensi kerugian dari gagalnya Indonesia menggelar Piala Dunia U-20 juga akan merembet dan menghadirkan efek domino ke industri lainnya seperti kuliner, UMKM dan juga transportasi yang pastinya akan kehilangan potensi pendapatan dari event kelas dunia itu.
Sekjen Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Maulana Yusran sudah menyatakan kecewa dengan batalnya Indonesia sebagai host Piala Dunia U-20. Momen Piala Dunia U-20 diharapkan dapat mendatangkan banyak tamu seperti halnya gelaran internasional lainnya.
"Sudah pasti kecewa, karena potensi peningkatan okupansi baik dari hotel, restoran, maupun secara umum, terkait industri pariwisata, sudah pasti yang tadi ada, menjadi tidak ada, hanya karena polemik dari penyelenggaraan event tersebut," kata Yusran ketika dihubungi detikcom lewat telepon, Kamis (30/3/2023).
Menurut Taufan, dengan batalnya potensi kedatangan lebih dari 50 ribu wisman yang akan menonton Piala Dunia U-20, Indonesia sudah pasti akan kehilangan devisa yang jumlahnya cukup besar.
"Dengan gagalnya jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 ini maka Indonesia akan kehilangan potensi devisa, baik di pusat ataupun di daerah dari jumlah penonton yang diperkirakan akan mencapai lebih dari 1,2 juta orang," pungkas Taufan.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan