Rusia Dukung Bali, Kalau Warganya Nakal Ya Hukum Saja!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Rusia Dukung Bali, Kalau Warganya Nakal Ya Hukum Saja!

CNN Indonesia - detikTravel
Jumat, 31 Mar 2023 18:45 WIB
CANGGU, BALI, INDONESIA - MARCH 26: A foreigner tourist rides a motorcycle without helmet at a main road on March 26, 2023 in Canggu, Bali, Indonesia. Indonesian island of the gods plans to enact some rules for foreign tourists on operating motorcycles, scooters, and cars for travel around the island following a number of violations of traffic rules and bad behavior such as riding motorcycles without valid paperwork and helmets, driving recklessly, using fake Indonesian ID cards or abusing residence and work permits. (Photo by Agunng Parameswara/Getty Images)
Ilustrasi rental motor di Bali (Getty Images/Agung Parameswara)
Nusa Dua -

Kenakalan turis Rusia di Bali masih terus diusut oleh pemerintah. Menteri Kehakiman Rusia pun buka suara.

Menteri Kehakiman Rusia, Konstantin Anatolievich Chuychenko, menanggapi jumlah warga negaranya yang berlibur ke Bali meningkat untuk menghindari wajib militer di tengah invasi Moskow ke Ukraina.

Memang sih, tak ada larangan untuk liburan ke Bali. Tapi yang jadi masalah, warga Rusia bikin resah dengan mengambil pekerjaan warga lokal. Parahnya lagi, itu dilakukan secara ilegal dan masif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia pun mendesak warga Rusia untuk taat hukum Indonesia dan mendukung pemerintah menghukum warga asing, termasuk dari Rusia, yang kedapatan melanggar aturan.

"Kami yakin kepada warga kami yang datang ke Indonesia punya rasa kewajiban untuk menaati hukum di Indonesia. Jadi kalau mereka melanggar, mereka harus ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia, tidak peduli dari negara mana pun," kata Chuychenko di sela acara peresmian perjanjian ekstradisi dengan Indonesia di Nusa Dua, Bali, Jumat (31/3) dikutip dari CNN.

ADVERTISEMENT

Chuychenko menyebutkan warga Rusia memang banyak di Bali meskipun Pulau Dewata bukan menjadi destinasi utama mereka ke Indonesia. Saat ini, katanya, warga Rusia yang berada di Indonesia mencapai 70 ribu orang. Angka ini justru menurun sejak pandemi Covid-19 menyebar.

"Saya tidak bisa bilang Bali salah satu destinasi utama karena sebelum Covid-19 ada lebih dari 150 ribu orang dan sekarang 70 ribu orang (di Indonesia). Kami lihat jumlahnya justru turun dari sebelum Covid-19," kata Chuychenko.

"Persahabatan antara dua negara, kami mengharapkan bisa melakukan segalanya untuk meningkatkan jumlah turis bisa kembali seperti dulu," imbuhnya.

Sebelumnya, Gubernur Bali I Wayan Koster juga mengaku mendapatkan banyak laporan soal warga dari dua negara tersebut yang melakukan pelanggaran di Pulau Dewata dengan berkedok kunjungan wisata.

Koster bahkan telah mengusulkan pencabutan visa on arrival (VoA) untuk warga Rusia dan Ukraina imbas dari laporan pelanggaran yang dilakukan WN Rusia dan Ukraina di Pulau Dewata.

Belakangan diketahui ada kawasan khusus turis Rusia di Bali. Namun, Konsul Kehormatan Rusia di Bali Gede Dharma Wijaya mengatakan bahwa kabar mengenai keberadaan 'Kampung Rusia' tidak sepenuhnya benar.

Wijaya mengatakan turis Rusia senang berkumpul dan mengontrak vila atau rumah di satu tempat saat berlibur. Hal itu kemudian diikuti juga oleh sesama turis Rusia lainnya.




(bnl/bnl)

Hide Ads