Rekor! Ikan Terdalam di Dunia Terekam di Jepang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Rekor! Ikan Terdalam di Dunia Terekam di Jepang

bonauli - detikTravel
Selasa, 04 Apr 2023 15:40 WIB
Tokyo -

Dunia kembali mencatat rekor ikan terdalam dunia. Ikan itu adalah snailfish!

Dilansir dari CNN, ilmuwan dari University of Western Australia dan Tokyo University of Marine Science and Technology merilis rekaman terbaru yang diambil dari jurang Samudra Pasifik utara di lepas pantai Jepang.

Ekspedisi tersebut berhasil merekam adanya ikan di laut dalam. Mereka menemukan snailfish berenang di kedalaman 8.022 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Catatan kedalaman ini memecahkan rekor sebelumnya. Penelitian pada tahun 2008 pernah merekam snailfish pada kedalaman 7.703 meter. Sebelumnya tak pernah ada ilmuwan yang berhasil menemukan ikan di kedalaman 8.000 meter.

"Yang penting adalah melihat seberapa jauh jenis ikan tertentu akan berenang di kedalaman laut," ungkap ahli biologi kelautan Alan Jamieson, pendiri Pusat Penelitian Laut Dalam Minderoo-UWA, yang memimpin ekspedisi tersebut.

ADVERTISEMENT
Rekor ikan terdalam duniaRekor ikan terdalam dunia Foto: (University of Western Australia)

Penelitian ini dilakukan pada September 2022 dan videonya baru dirilis pada Minggu (2/4).

Snailfish adalah ikan dari family Liparidae. Ikan ini diketaui hidup di perairan dangkal, tapi beberapa bertahan di laut sangat dalam.

"Selama survei dua bulan lalu, ada tiga robot laut otomatis yang dilengkapi dengan kamera resolusi tinggi yang dijatuhkan di Trench Jepang, Izu-Ogasawara dan Ryukyu pada kedalaman yang bervariasi," ungkapnya.

Di jurang Izu-Ogasawara inilah snailfish tertangkap sedang berenang dengan tenang bersama krustasea lainnya. Mereka ramai-ramai memakan umpan yang ditempelkan pada robot.

Jamieson mengklarifikasi ikan itu masih remaja. Katanya snailfish muda memang sering tinggal di laut dalam untuk menghindari dari predator.

Dua spesimen diambil untuk diteliti. Snailfish ini diidentifikasi sebagai Pseudoliparis belyaevi, yang memiliki fitur unik untuk membantu spesies laut dalam bertahan di lingkungan yang ekstrem.

"Mereka memiliki mata yang kecil, tubuh transparan dan kurangnya gelembung renang di mana membantu ikan lain mengapung," jelas Jamieson.

Lebih lanjut, Jamieson mengatakan bahwa Samudra Pasifik sangat kondusif untuk aktivitas yang dinamis karena arus selatannya yang hangat, yang mendorong makhluk laut untuk masuk lebih dalam.

Penelitian ini tentu membutuhkan biaya yang mahal. Setiap pendaratan robot saja membutuhkan biaya USD 200.000 atau sekitar Rp 2,9 miliar untuk merakit dan mengoperasikannya.

"Tantanganya adalah teknologi itu mahal dan para ilmuwan tidak punya banyak uang," pungkasnya.

(bnl/bnl)

Hide Ads