Kelebihan Turis, Pulau Terindah Jepang Batasi Pengunjung

Syanti Mustika - detikTravel
Kamis, 06 Apr 2023 08:32 WIB
Ilustrasi keindahan Jepang ( Getty Images/iStockphoto/Goryu)
Jakarta -

Jepang juga menghadapi masalah overtourism dan membahayakan habitat asli di rumahnya. Akhirnya, Jepang memutuskan membatasi kunjungan ke salah sau pulau terindahnya.

Dilansir dari CNN, Kamis (6/4/2023) pemerintah Prefektur Okinawa mengumumkan akan membatasi kunjungan turis ke Iriomote hanya 1.200 pengunjung per harinya. Pulau ini menjadi habitat kucing liar iriomote yang dilindungi, spesies langka asli pulau itu.

Sebelum pandemi, ada 300 ribu turis yang mengunjungi Iriomote, padahal penduduk di sana saja hanya berjumlah 2.400 orang. Dengan batasan baru akan mengurangi jumlah itu secara signifikan, dengan hanya 33.000 wisatawan yang diizinkan berkunjung setiap tahun.

Pada saat musim puncak liburan, menyebabkan kekurangan air dan kecelakaan lalu lintas. Yang terakhir telah melukai dan membunuh beberapa kucing liar, yang merupakan spesies yang dilindungi secara nasional di Jepang.

Pembatasan overtourism belum menjadi undang-undang resmi untuk saat ini, namun pejabat lokal mendesak (perusahaan travel) untuk bekerja sama.

Iriomote merupakan pulau terbesar kedua di Okinawa dan bagian dari gugusan pulau Yaeyama yang terkenal dengan keindahan alamnya yang masih alami.

Karena secara geografis lebih dekat ke Taiwan daripada sebagian besar Jepang, pulau ini memiliki iklim yang hangat sepanjang tahun. Hingga pulau ini menjadi tujuan populer untuk snorkeling, scuba diving, berenang, dan hiking.

Selain pembatasan pengunjung umum di pulau itu, pemerintah prefektur mengonfirmasi bahwa lima situs Warisan Dunia UNESCO di sekitar Okinawa akan dibatasi di tahun mendatang, termasuk Gunung Komi dan Sungai Nishida.

Situs-situs tersebut mungkin akan membatasi pengunjung, entri berwaktu, dan pemesanan lanjutan.

Kyoto juga membatasi turis

Sebelumnya, pemerintah kota telah mengumumkan bahwa Tiket Bus Satu Hari Kyoto akan dihapuskan. Salah satu penyebabnya adalah Kyoto ingin kurangi jumlah turis karena mudahnya transportasi menuju Kyoto. Hingga banyak turis bolak-balik datang ke Kyoto dan membuat bus sesak dan warga tak nyaman.

Pemerintah Kyoto berharap agar turis beralih dari bus ke jaringan kereta bawah tanah. Jika tetap ingin menggunakan bus, traveler harus membayar tiap kali naik bus dengan ongkos yang lebih mahal.



Simak Video "Video: Rencana Jepang Naikkan Pajak untuk Turis Asing"

(sym/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork