Dampak Mengerikan ke Manusia dari Tambang Emas Ilegal Gunung Sanggabuana

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Dampak Mengerikan ke Manusia dari Tambang Emas Ilegal Gunung Sanggabuana

Irvan Maulana - detikTravel
Jumat, 07 Apr 2023 18:47 WIB
Kehidupan di Gunung Sanggabuana
Gunung Sanggabuana (Foto: istimewa/Sanggabuana Conservation Foundation (SCF))
Karawang -

Gunung Sanggabuana digerogoti tambang emas ilegal. Dampaknya ke manusia begitu mengerikan.

Ya, Gunung Sanggabuana menyimpan kekayaan alam yang luar biasa, salah satunya kandungan emas. Destinasi ini dalam ancaman karena begitu banyak orang yang melakukan penambangan emas secara ilegal di sana.

Pertambangan emas ilegal itu terjadi di wilayah hutan Blok Cilutung, dan Curug Cibereum di ketinggian sekitar 650 MDPL. Lokasi itu berjarak kurang lebih dua kilometer dari Kampung Cibereum, Desa Buanajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gunung yang menjadi pembatas antara Kabupaten Karawang, Bogor, dan Cianjur ini menjadi sumber oksigen dan penyimpan air bagi masyarakat di selatan Karawang itu. Akan tetapi ragam eksploitasi di gunung tersebut mengancam kelestarian alamnya.

Direktur Eksekutif Sanggabuana Conservation Foundation (SCF) Solihin Fuadi mengungkap, pihaknya telah melakukan serangkaian investigasi mengenai tambang emas ilegal di Gunung Sanggabuana.

ADVERTISEMENT
Lokasi perendaman batuan bahan emas dengan potasium sianida, di kawasan hutan lindung Gunung SanggabuanaLokasi perendaman batuan bahan emas dengan potasium sianida, di kawasan hutan lindung Gunung Sanggabuana (Foto: Irvan Maulana/detikcom)

"Setelah upaya pengumpulan data, pengecekan lokasi hasil investigasi kami, proses pertambangan ilegal itu terjadi di awal Maret 2023, itu yang terbaru, sebelumnya kami juga tahu ada beberapa titik bekas pertambangan ilegal di wilayah tersebut," ungkap Solihin, kepada detikJabar, Jumat (7/4/2023).

Solihin menuturkan, pihaknya menemukan sejumlah fakta bahwa, telah terjadi kerusakan lingkungan yang berpengaruh terhadap ekosistem di wilayah hutan lindung tersebut.

"Kami dapatkan beberapa kerusakan akibat galian tambang, yang kini berpengaruh terhadap ekosistem. Salah satunya adalah kehidupan flora dan fauna," kata dia.

Selain itu letaknya yang berdekatan dengan Curug Cibeureum yang menjadi sumber mata air bagi masyarakat di wilayah Buanajaya, juga terancam tercemar limbah pertambangan ilegal tersebut.

"Mereka menambang manual, tapi juga diproses di dalam hutan dekat area tambang, mereka juga mengambil air untuk menyiram batuan dengan potasium sianida atau KCN yang berdekatan dengan lokasi mata air dari curug. Tentu zat itu bisa mencemari lingkungan atau mata air," ucapnya.

Diketahui, potasium sianida atau KCN adalah bahan kimia yang sangat beracun. Potasium sianida berbentuk padat butiran putih yang larut dalam air.

Baca artikel selengkapnya di detikJabar




(msl/msl)

Hide Ads