Bukan Sulap Bukan Sihir: Kena Proyek, Air Terjun di Gunungkidul Hilang!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bukan Sulap Bukan Sihir: Kena Proyek, Air Terjun di Gunungkidul Hilang!

Pradito Rida Pertana - detikTravel
Senin, 10 Apr 2023 22:02 WIB
Pembangunan jalan alternatif Gunungkidul-Sleman yang membelah air terjun Kedung Kandang. Foto diunggah Senin (10/4/2023).
Foto: Kondisi terkini proyek jalan alternatif Gunungkidul (dok. Istimewa)
Gunungkidul -

Pembangunan jalan alternatif Gunungkidul-Sleman ternyata memakan 'korban'. Destinasi wisata Air terjun Kedung Kandang jadi menghilang! Kok bisa?

Proyek jalan rupanya menggerus kawasan wisata air terjun yang berada di Kalurahan Nglanggeran, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul itu. Bahkan, saat ini objek wisata air terjun Kedung Kandang terdampak parah akibat proyek tersebut.

Pengelola Desa Wisata Nglanggeran Sugeng Handoko mengatakan bahwa sudah mendapatkan sosialisasi terkait pembangunan jalan tersebut. Bahkan, pihaknya sudah mengusulkan untuk tidak merusak kawasan Kedung Kandang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sudah pernah usul ke pemerintah agar pembangunan itu memperhatikan keberlanjutan alam, lingkungan, sosial, dan budaya di Nglanggeran tapi mungkin tidak didengar," kata Sugeng kepada wartawan, Minggu (9/4/2023).

Alhasil, air terjun Kedung Kandang harus hilang karena terkena pembangunan jalan tersebut. Padahal, di sekitar air terjun tersebut terdapat kawasan wisata glamping yang menyajikan view Kedung Kandang.

ADVERTISEMENT

"Jadi pengembangan akses di Kedung Kandang membuat kami kehilangan daya tarik alam berupa alam yang asri, terasering sawah dengan air terjun Kedung Kandang. Selain itu mengurangi pemandangan glamping di dekat Kedung Kandang," ujarnya.

Ketua Pokdarwis desa wisata Nglanggeran Mursidi mengungkapkan telah mengetahui adanya proyek pembangunan jalan alternatif Gunungkidul-Sleman. Namun, Mursidi tidak menyangka jika proyek itu merusak kawasan air terjun Kedung Kandang.

"Kalau untuk teknis pengerjaan, masyarakat dan kami tidak tahu. Setahu kami melintas di atas air terjun itu. Nah, ternyata dalam proses pengerjaan jembatan merusak semua air terjun yang ada di kawasan itu (Kedung Kandang)," ucap Mursidi.

Oleh sebab itu, saat ini pengelola menonaktifkan kawasan air terjun menjadi salah satu destinasi di kawasan desa wisata Nglanggeran. Semua itu sampai menunggu hasil pembangunan jembatan yang melintas di kawasan Kedung Kandang.

"Ya harapannya jembatan yang dibangun itu bagus atau unik sehingga bisa menjadi daya tarik baru di sini. Jadi mudahnya akses ke Nglanggeran dibarengi dengan daya tarik agar banyak yang mampir ke sini saat lewat," katanya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul Hary Sukmono mengaku akan melihat terlebih dahulu terkait rencana ke depannya seperti apa, khususnya dari pengelola wisata.

Selain itu, pihaknya akan mengkomunikasikan dengan pihak terkait jika ada lahan pertanian rusak dan merugikan masyarakat.

"Kawasan itu nanti akan seperti apa, kita akan berkoordinasi dengan pihak terkait," ucapnya.

Sebelumnya, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X meresmikan tahap kedua jalur alternatif Gunungkidul-Sleman. Sultan berharap dengan jalur tersebut sektor pariwisata dan ekonomi di Gunungkidul bisa terus berkembang.

"Jalan ini (Jalur Ngalang-Gading yang diresmikan) sampai Prambanan sangat banyak obyek wisatanya, dari (Tebing) Breksi, dari Lava Bantal dan sebagiannya lewat sini (Jalur Ngalang-Gading) semuanya nanti, sampai Prambanan," kata Sultan usai meresmikan jalur Ngalang-Gading di Jembatan Nguwot, Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, Kamis (10/1/2019).

Sultan saat itu menjelaskan jalur tersebut merupakan tahap kedua dari pembangunan jalur alternatif Gunungkidul-Sleman yang ditargetkan rampung tahun 2021. Menurutnya, dengan adanya jalur alternatif itu dapat mengurangi kepadatan di jalur utama Wonosari-Jogja dan mempermudah akses wisatawan mengunjungi Gunungkidul, begitu juga sebaliknya.


----

Artikel ini telah naik di detikJateng dan bisa dibaca selengkapnya di sini.




(wsw/wsw)

Hide Ads