Apa yang Ditakutkan Thailand Akhirnya Terjadi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Apa yang Ditakutkan Thailand Akhirnya Terjadi

bonauli - detikTravel
Selasa, 11 Apr 2023 19:03 WIB
High levels of air pollution is seen in the mountains around Chiang Mai on April 10, 2023. (Photo by Lillian SUWANRUMPHA / AFP) (Photo by LILLIAN SUWANRUMPHA/AFP via Getty Images)
Polusi tinggi di Chiang Mai (Lillian Suwanrumpha/AFP/Getty Images)
Chiang Mai -

Beberapa waktu lalu, Chiang Mai menghadapi polusi yang dikhawatirkan akan mengganggu aktivitas pariwisata. Sekarang, ketakutan mereka jadi kenyataan.

Dilansir dari Channel News Asia, Kota Chiang Mai di Thailand utara dan sekitarnya ditutup oleh polusi tebal. Pemerintah bahkan mendesak penduduk untuk menghindari kegiatan di luar ruangan.

Chiang Mai terkenal dengan pemandangan pegunungan yang indah, kuil dan kafe tema yang menerima 10,8 juta turis pada pra-pandemi 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebijakan ini tentu akan berpengaruh pada pariwisata. Kini pemesanan hotel di kota itu mulai mengalami penurunan sampai 45 persen. Ini membuat target 80-90 persen menjelang liburan Tahun Baru Thailand atau Songkran makin terlihat suram.

"Polusi berdampak pada bisnis saya, orang tidak akan datang untuk melihat pemandangan," kata Sunat Insao, seorang penjual jus jeruk di tempat wisata.

ADVERTISEMENT
This aerial photo taken on April 11, 2023 shows Doi Suthep Buddhist temple in front of heavy pollution engulfing the city of Chiang Mai. - Northern Thailand has been choking on heavy air pollution since the start of the year, caused in part by seasonal agricultural burning. (Photo by Lillian SUWANRUMPHA / AFP) (Photo by LILLIAN SUWANRUMPHA/AFP via Getty Images)Polusi tinggi di Chiang Mai (Photo by Lillian SUWANRUMPHA / AFP) (Photo by LILLIAN SUWANRUMPHA/AFP via Getty Images) Foto: Lillian Suwanrumpha/AFP/Getty Images

Seakan kembali masuk ke era pandemi, pemerintah juga meminta masyarakat kembali menggunakan masker. Pada Senin lalu (10/4) kualitas udara Chiang Mai turun menjadi 171.

"Anda bisa merasakan debu di wajah Anda. Saya menyeka wajah saya dan melihat itu sangat kotor," kata Fernanda Gonzalez, turis dari Meksiko.

Polusi ini disebabkan oleh kebakaran hutan dan pembakaran tanaman yang dilakukan oleh Thailand dan negara tetangganya. Perdanam Menteri Thailand, Prayut Chan-o-cha, mengatakan bahwa Thailand aan berkoordinasi dengan Laos dan Myanmar untuk mengurangi panas di area perbatasan, sehingga dapat mengekang kabut lintas batas.

Kejadian ini bukanlah yang pertama. Seorang warga Chiang Mai bernama Pathsharasakon Po mengatakan bahwa ia khawatir akan terkena kanker karena terus terpapar polusi.

"Ini terus terjadi dan semakin buruk dari tahun ke tahun," kata dia.




(bnl/fem)

Hide Ads