Akhir-akhir ini bea cukai ramai menjadi sorotan karena beragam keluhan turis. Mulai dari koper penumpang yang diacak-acak hingga viral tuduhan pemerasan.
Lagi ramai viral kisah turis Taiwan yang katanya diperas oleh Bea Cukai saat liburan di Bali. Lagi, berita viral ini menambah rentetan kasus Bea Cukai dengan turis asing.
detikcom telah merangkum beberapa kasus viral yang membuat Bea Cukai menjadi sorotan netizen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Bea Cukai Vs Turis Taiwan
Sedang hangat diberitakan tentang turis Taiwan yang diperas oleh petugas bea cukai saat mendarat di Bali. Awal mulanya, berdasarkan portal berita CTS, dugaan pemerasan ini dialami seorang turis Taiwan yang baru tiba di Bali untuk berlibur akhir pekan lalu.
Ketika tiba di bandara Bali, turis Taiwan tersebut mengeluarkan ponsel untuk mengambil foto dan mengabari sopir yang akan membawa rombongan mereka. Tak lama setelah mengeluarkan ponsel, ia didatangi oknum petugas bea cukai kemudian dibawa ke sebuah ruangan kecil dan gelap untuk diinterogasi.
Ketika diinterogasi dan dilakukan berbagai pemeriksaan, turis tersebut sudah mencoba menjelaskan alasannya mengeluarkan ponsel dan mengambil gambar. Namun, pemberitaan di CTS menyebut, oknum bea cukai itu menolak penjelasan sang turis.
Awalnya, ia diminta untuk membayar uang denda sebesar USD 4.000 atau setara Rp 60 juta. Turis itu pun sampai harus berpura-pura tak punya uang untuk menghindar dari kewajiban membayar denda sebesar itu.
Setelah bernegosiasi dan karena dianggap baru melakukan pelanggaran pertama, ia akhirnya hanya dimintai denda USD 400 saja atau sebesar Rp 6 juta. Pada akhir unggahan, akun tersebut lebih lanjut menyampaikan bahwa untuk mendapatkan paspornya kembali dari petugas dan melanjutkan perjalanannya. Ia menyepakati permintaan petugas tersebut untuk tidak menceritakan pengurangan denda yang telah ia terima.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa setelah ia mengiyakan, petugas tersebut memintanya untuk merekam sidik jari. Kemudian petugas melakukan stempel/cap paspor turis Taiwan tersebut dan ia dipersilakan melanjutkan perjalanannya.
Kemenkeu pun langsung merilis pernyataan bantahan, bahwa mereka tidak pernah menghadapi masalah yang diceritakan dan akan menelusuri lebih lanjut.
2. Alat kencing turis difabel ditahan
Viral warga negara asing (WNA) difabel Finlandia menagih kiriman paket alat kesehatan (alkes) untuk kebutuhan buang hajat yang ditahan oleh kantor Bea Cukai Ngurah Rai, Bali, Kamis (6/4/2023).
WNA yang duduk di kursi roda itu menuntut penjelasan dengan menyambangi kantor Bea Cukai. Kiriman paket tersebut diklaim berasal dari Finlandia.
Tim Humas Bea Cukai Ngurah Rai membenarkan hal tersebut. Namun, ia mengatakan alkes tersebut tertahan karena masuk dalam Surat Penetapan Barang Larangan/Pembatasan Barang Kiriman (SPBL-BK).
Secara rinci, paket kiriman alkes itu terdiri dari tiga kemasan Hydrophilic Single Use Catheter 30 buah, tiga buah kantong urine dengan selang, dan dua kemasan kondom Catheter berlabel Coloplast Conveen 30 buah.
Tak lama setelah viral, bea cukai pun menyerahkan alkes tersebut kepada si pemohon. Kepala Seksi Pelayanan dan Layanan Informasi Bea Cukai Ngurah Rai Bowo Pramoedito mengatakan setelah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, maka paket kiriman alkes itu langsung diberikan tanpa rekomendasi. Ini berarti WNA tersebut menerima paket tanpa dikenakan biaya impor.
"Iya, benar hari ini diserahkan langsung kepada yang bersangkutan atas rekomendasi dari Kemenkes," katanya, ketika dikonfirmasi detikBali, Sabtu (8/4/2023).
3. Pegawai bea cukai maki netizen dengan 'bacot dan babu'
Bermula dari permasalahan Widy Heriyanto bermula saat ada seorang developer game Indonesia bercerita sering menang award dari luar negeri dan kena pajak saat hadiahnya tiba di Indonesia. Alih-alih membalas dengan profesional, akun Widy yakni @wadawidy justru merespons dengan kata tak pantas dan menghina.
"Sebelum lo ngetwit, mending belajar dulu deh ketentuan impor itu gimana. Kalo sekarang kan jadinya lo bacot tapi minim literasi peraturan," tulis akun @wadawidy merespons keluhan developer game dikutip Jumat (24/3/2023). Kutipan sudah disesuaikan dengan ejaan yang benar.
Melihat pernyataan itu, warganet pun menyerang. Bukannya mereda, pegawai Bea Cukai bernama lengkap Widy Heriyanto justru menyebut netizen yang membela sebagai babu.
"Para babu sibuk belain tuannya". "Ciee babunya datang," cuit @wadawidy. Akun @wadawidy tersebut kini digembok menyusul perang opini soal Bea Cukai di media sosial.
Akhir cerita, pegawai ini pun akan mendapatkan tindakan disiplin dari DJBC.
Yang bersangkutan telah dilakukan klarifikasi dan pemeriksaan oleh atasan dan akan dijatuhi hukuman sesuai ketentuan yang berlaku," ujar Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai, Nirwala Dwi Heryanto kepada detikcom, Sabtu (25/3/2023).
Selanjutnya tebusan piala lomba menyanyi seharga Rp 4 juta
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol