Lampung sedang viral karena seorang pemuda. Pemuda ini mengkritik Pemprov Lampung dan menyebut daerah itu dengan julukan Dajjal.
Pemuda itu bernama Bima Yudho Saputro. Video yang diunggahnya lewat akun TikToknya @awbimaxreborn viral dengan kritik menyebut Lampung sebagai provinsi yang tak maju-maju.
"Aku berasal dari provinsi ini Dajjal (sembari menunjuk tulisan Lampung)," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keberanian Bima untuk buka suara diapresiasi oleh netizen dalam kolom komentar.
Ini jadi salah satu fakta yang menyedihkan, karena Lampung memiliki potensi alam yang sangat bagus. Potensi wisata ini harusnya bisa dijual dan mengisi kantong APBD Lampung.
Sebut saja Teluk Kiluan di Kecamatan Kelumbayan Kabupaten Tanggamus, Lampung. Menurut data Kemenparekraf, Teluk Kiluan mulai dikembangkan sebagai destinasi wisata yang pengelolaannya berbasis masyarakat setempat sejak tahun 2005.
Pada tahun 2019 perairan teluk Kiluan dan sekitarnya telah ditetapkan melalui SK menteri kelautan dan perikanan RI sebagai kawasan konservasi perairan daerah untuk dikelola sebagai taman wisata perairan. Pada tahun 2020 telah ditetapkan sebagai pekon/desa wisata melalui SK Bupati Tanggamus.
Di perairan Teluk Kiluan dapat dijumpai beberapa spesies mamalia laut seperti lumba-lumba hidung botol, lumba-lumba paruh panjang, dan paus pilot. Di tempat ini pengunjung bisa menikmati kegiatan wisata dolphin tour, treking ke Laguna Gayau, treking ke Talang Mulian, explor Pulau Kelapa, snorkeling, wisata Pantai Cukuh Pandan, memancing dan diving.
Memiliki kemiripan soal potensi wisata dengan Pantai Lovina Bali, seharusnya Teluk Kilaun bisa membangkitkan perekonomian daerah Lampung
Tak hanya Teluk Kiluan, Lampung juga punya Way Kambas, taman nasional tertua di Indonesia. Taman Nasional Way Kambas berdiri pada tahun 1985, merupakan sekolah gajah pertama di Indonesia.
Menurut catatan perjalanan traveler di era sebelum pandemi, aksesibiltas ke sana masih jelek dan cukup melelahkan. Ini mirip dengan apa yang dideskripsikan oleh Bima.
"Gua sering bahas jalan karena jalan itu kayak infrastruktur yang paling umum dan untuk mobilisasi ekonomi di Lampung, tapi jalan-jalan di Lampung tuh kayak 1 KM bagus, 1 KM rusak terus jalan ditempel tempel doang, ini apa sih, ini pemerintah main ular tangga atau apa," kata dia.
Selain itu, dia juga menyoroti pembangunan Kota Baru di Lampung Selatan yang telah menelan anggaran miliaran rupiah namun mangkrak.
"Contohnya Kota Baru itu dari zaman gua SD sampe sekarang gua nggak pernah denger kabarnya lagi, itu aliran dana dari pemerintah pusat itu ratusan miliar, dan gua nggak tau tuh sekarang udah jadi tempat jin buang anak kali," dia mengisahkan.
Curhatannya itu bikin meradang pihak tertentu. Bima yang saat ini kuliah dan tinggal di Australia dilaporkan warga bernama Ginda Ansori terkait pelanggaran UU ITE.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour