Perempuan di dua distrik Afghanistan tidak dapat merayakan Idulfitri 1444 Hijriah yang jatuh pada Jumat (21/4/2023). Kelompok militan Taliban melarang.
Dilansir dari Independent, merujuk pengumuman yang beredar, pemimpin Taliban di distrik Baghlan utara dan distrik Takhar di timur melarang perempuan keluar rumah secara berkelompok pada Idulfitri tahun ini. Perintah itu tidak berlaku di seluruh wilayah Afghanistan, namun hanya di dua distrik tersebut.
Larangan perempuan merayakan Idulfitri itu menjadi lanjutan pembatasan lainnya kepada perempuan di Afghanistan oleh militan Taliban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pekan lalu, Taliban melarang keluarga dan perempuan mengunjungi restoran yang memiliki taman atau ruang hijau di Provinsi Herat, bagian tenggara Afghanistan. Larangan itu imbas dari keluhan dari para ulama dan anggota masyarakat yang menentang pencampuran gender di ruang tersebut.
Awal pekan ini, pemimpin tertinggi Afghanistan Hibatullah Akhundzada merilis pesan Idulfitri dengan lima bahasa: Arab, Dari, Inggris, Pashto, dan Urdu. Akhundzada mengklaim penguasaan Taliban telah membawa kemajuan di Afghanistan.
"Dampak intelektual dan moral yang buruk dari pendudukan selama 20 tahun terakhir akan segera berakhir," kata Akhundzada.
Dia juga menyebut saat ini masyarakat Afghanistan hidup dalam terang Syariah atau hukum Islam. Dia mengklaim kebijakan-kebijakan Taliban akan membawa Afghanistan kepada kesejahteraan dunia dan akhirat, kesuksesan, serta keselamatan masyarakat.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Tak Lagi Jadi Menkeu, Sri Mulyani Sibuk Liburan ke Yogya
Kisah Pengkhianat Mataram, Makamnya Diinjak-injak Orang Setiap Hari
Desa Cantik Tempat El Rumi Melamar Syifa Hadju