detikTravel diramaikan oleh berita air terjun di Gunungkidul telah hilang terkena proyek pembangunan jalan alternatif Gunungkidul-Sleman. Air terjun Kedung Kandang itu padahal merupakan salah satu situs warisan UNESCO.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan pihaknya sedang menunggu laporan dari Badan Otorita Borobudur atau (BOB). Air terjun itu merupakan salah satu wisata penunjang destinasi super prioritas Borobudur.
"Ini harus kita hati-hati menanggapi ini jangan sampai warisan UNESCO sebagai situs heritage itu terganggu, harus ada heritage impact assessment jadi nanti kita akan koordinasikan kebetulan ada BOB, yang bertugas di sana kita lagi nunggu laporannya, tapi akan kami koordinasikan," ujarnya.
Ke depan, Sandiaga meminta setiap pembangunan tidak mengganggu situs-situs yang sudah dicanangkan sebagai warisan situs dunia.
"Sosialisasi dan dedukasi yang lebih masif karena BOB ini mengkoordinasi lebih dari 33 kabupaten/kota di Jateng dan Jatim untuk mendukung Destinasi Super Prioritas Borobudur, jadi akan kita masifkan lewat desa wisata agar informasi membangun ini tidak boleh mengganggu heritage yang sudah dicanangkan sebagai warisan situs dunia," ujarnya.
Namun belakangan status situs warisan UNESCO itu diluruskan oleh Dinas Pariwisata Gunungkidul. Dispar memastikan Kedung Kandang yang terdampak pembangunan jalan adalah salah satu saya tarik wisata di Desa Wisata Nglanggeran.
"Kedung Kandang bukan situs warisan geologi. Karena yang warisan geologi adalah Gunung Api Purba Nglanggeran, di mana Gunung Api Purba Nglanggeran sudah ditetapkan cagar alam geologi berdasarkan keputusan Menteri ESDM RI," kata Plt Kepala Dispar Gunungkidul Hary Sukmono kepada detikJateng, Selasa (25/4/2023) sore.
Diberitakan sebelumnya, pembangunan jalan alternatif Gunungkidul-Sleman ternyata membuat kawasan wisata air terjun Kedung Kandang di Kalurahan Nglanggeran, Kapanewon Patuk, Gunungkidul, hilang. Bahkan, hilangnya air terjun itu berdampak pada banyaknya wisatawan yang membatalkan pemesanan glamping di kawasan Kedung Kandang.
Dinas pariwisata setempat menjelaskan bahwa mustahil untuk mengembalikannya. Plt Kepala Dispar Gunungkidul Hary Sukmono mengaku telah meninjau kondisi di Kalurahan Nglanggeran, Kapanewon Patuk, itu bersama Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Setelah ditinjau, kalau dikembalikan seperti semula sudah tidak mungkin ya kelihatannya. Karena apa? Karena semuanya sudah berubah," kata Hary kepada wartawan di Wonosari, Gunungkidul, Kamis (13/4/2023).
Pihaknya telah berkomunikasi dengan warga setempat terkait potensi apa yang bisa ditonjolkan dari Kedung Kandang. Hal itu sebagai pengganti hilangnya air terjun Kedung Kandang.
"Untuk sementara baru pemandangan tanah terasering yang kemungkinan bisa menjadi daya tarik baru di Kedung Kandang," ucapnya.
"Menurut informasi, nantinya jembatan yang dibangun itu memiliki bentuk yang unik. Semoga bisa jadi ikon baru di Kedung Kandang dan berdampak positif bagi masyarakat sekitar," ujarnya.
Itulah berita terpopuler detikTravel Selasa (25/5/2023) berikut berita terpopuler selengkapnya:
Simak Video "Video: Momen Liburan Sandiaga di AS Setelah Tak Lagi Jadi Menparekraf"
(sym/sym)