Puluhan pelaku ekonomi kreatif dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ikut memeriahkan tradisi Seba Baduy di Rangkasbitung, Lebak, Banten.
Gelar produk UMKM ini dilakukan dimulai dari tanggal 27-30 April. Berdasarkan pantauan di lokasi, Kamis (27/4/2023), puluhan stand UMKM berjajar di sekitar Alun-alun Rangkasbitung.
Produk yang dipajang mulai dari kain batik, kain tenun, tas, aksesoris, hingga hiasan rumah. Produk UMKM dalam bentuk makanan juga tersedia di lokasi. Hanya perlu berjalan kaki sedikit dari stand produk barang yang ada di dekat panggung utama.
Stand UMKM itu sudah didatangi ribuan pengunjung dari sore hari walaupun belum dibuka secara resmi oleh Pemerintah Kabupaten Lebak. Pengunjung terlihat antusias melihat-lihat dan membeli produk yang dijajakan penjual.
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan, gelar produk UMKM dilakukan sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Lebak dalam membangkitkan perekonomian masyarakat. Selain itu juga untuk memeriahkan penyambutan masyarakat adat Baduy yang akan melaksanakan tradisi Seba.
"Terbesar setelah pandemi, ini ikhtiar kita untuk kebangkitan ekonomi di Lebak khususnya melalui sektor pariwisata," kata Iti kepada wartawan di lokasi, Kamis (27/4/2023) malam.
Iti meminta warga dan pejabat di lingkungan Pemkab Lebak untuk berbelanja di stand event Seba Baduy. Sehingga produk UMKM dari Lebak bisa terkenal.
"Udah pasti itu mah (pejabat belanja produk UMKM) kaya kemarin kenaikan pangkat saja saya suruh belanja di UMKM. Mau belanja Rp 100 ribu tapi tetap saya suruh belanja," tuturnya.
"Itu tadi daya beli produk Lebak, saling dukung," pungkasnya.
Untuk diketahui, tradisi Seba Baduy merupakan upacara tahunan yang dilakukan masyarakat adat Baduy. Masyarakat adat Baduy akan menghitung tanggal pelaksanaan Seba sesuai kalender adat mereka. Tradisi ini juga diketahui masuk dalam kalender Event Nusantara Indonesia.
Simak Video "Video: Mengulik Filosofi Rumah Adat Baduy"
(wsw/wsw)