Dedikasi Tanpa Batas, Pria Menyamar Jadi Burung Nasar demi Cegah Kepunahan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Dedikasi Tanpa Batas, Pria Menyamar Jadi Burung Nasar demi Cegah Kepunahan

Weka Kanaka - detikTravel
Minggu, 30 Apr 2023 19:15 WIB
VAN, TURKIYE - SEPTEMBER 06: The small vulture and griffon vulture, which are in danger of extinction, found injured and exhausted in Hakkari were treated in Van, Turkiye on September 06, 2022. Vultures, who are cared for after the treatment and left in the garden of the treatment center, will be released back to nature in the area they are in after they recover. (Photo by Ozkan Bilgin/Anadolu Agency via Getty Images)
(Ilustrasi burung Nasar) (Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency)
Nakhon Ratchasima -

Demi membiakkan burung nasar yang terancam punah, konservasionis Thailand Watchiradol Phangpanya harus menyamar jadi induk burung nasar selama empat kali sehari.

Konservasonis bernama Watchiradol itu harus mengenakan kemeja hitam lengan panjang dengan sarung tangan merah, dan penutup kepala balaclava berwarna merah, dengan bermaksud meniru induk burung nasar atau burung hering berambut merah yang terancam punah ketika memberi makan bayinya.

Warna merah muda yang ditutupi dengan bulu putih, nantinya akan berubah menjadi bulu hitam seiring bertambahnya waktu. Ini adalah burung nasar kepala merah atau burung nasar raja Asia pertama yang dibiakkan di Asia dan kedua di dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Watchiradol juga rekan-rekan di Kebun Binatang Nakhon Ratchasima di timur laut Thailand ingin memastikan setiap penetasan yang dibiakkan dalam penangkaran tidak terkontaminasi jejak manusia, sehingga binatang yang ditetaskan di sini akan lebih siap untuk dilepasliarkan ke alam liar nantinya.

"Penting untuk menyamarkan diri kita sebagai burung, sehingga mengarahkan mereka untuk melihat kita paling dekat dengan penampilan orang tua mereka," kata Watchiradol dikutip dari Reuters, Minggu (30/4/2023).

ADVERTISEMENT

Ia menambahkan bahwa hal ini adalah cara terbaik untuk mengembangkan naluri alami dari burung. Dirinya juga memberi makan daging kelinci, rusa, ayam, dan tikus untuk mensimulasikan pola makan burung nasar di alam liar.

"Setelah makan anak burung nasar berjemur di bawah sinar matahari untuk mendapatkan vitamin D yang dibutuhkan untuk perkembangan fisik dan perilakunya," katanya.

Dirinya juga menjelaskan perawatan intensif dilakukan seperti memperhatikan nutrisi makannya, apakah sudah cukup atau terlalu berlebih.

Sebagai pemakan bangkai, burung nasar kepala merah dulunya berperan penting dalam ekosistem dengan memakan bangkai hewan. Namun, perburuan dan perubahan habitat membuat spesies ini punah di alam liar Thailand dan berkurang drastis secara global.

Setelah hampir dua dekade mencoba meningkatkan populasi burung pemakan bangkai kepala merah ini, kebun binatang mulai mendapat hasilnya, dengan telur lain diinkubasi oleh induk dalam konservasi. Tim konservasi berharap dapat meningkatkan populasi yang cukup besar spesies ini untuk akhirnya dilepasliarkan.

"Aspek terpenting dari kesuksesan kami adalah meningkatkan ekosistem situs warisan UNESCO, Suaka Margasatwa Huai Kha Khaeng," ucap direktur kebun binatang, Thanachon Kensingh.

Ia pun berujar bahwa taman di barat Thailand dulunya pernah jadi habitat terbesar dari burung nasar raja Asia atau burung nasar kepala merah.

"Kami ingin melihat burung hering raja Asia terbang sekali lagi melintasi langit Thailand," katanya.




(wkn/wkn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads