Wamenparekraf Angela Prihatin Parekraf Didominasi Wanita, tapi Minim Level Atas

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wamenparekraf Angela Prihatin Parekraf Didominasi Wanita, tapi Minim Level Atas

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Jumat, 05 Mei 2023 11:02 WIB
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Jakarta -

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo menyebut bahwa sebagian besar pekerja di dunia pariwisata dan ekonomi kreatif didominasi oleh perempuan. Namun, kekurangannya ada di bagian pucuk pimpinan.

Ia mengungkapkan itu dalam peringatan Hari Kartini 2023 yang dilaksanakan di kantornya, Kamis (4/5/2023). Meneladani sifat pahlawan itu, Angela ingin ada kesempatan yang nyata bagi para perempuan untuk bisa bersaing dengan laki-laki.

"Karena di sektor pariwisata ekonomi kreatif, mayoritas pekerjanya adalah perempuan. Tetapi sangat disayangkan bahwa di top level management masih didominasi oleh laki-laki," kata Angela.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini yang perlu kita lihat bahwa harus ada kesempatan dengan cara meningkatkan kualitas perempuan agar mereka mempunyai peluang dengan para laki-laki agar mereka dapat memperoleh posisi strategis," dia menambahkan.

"Bahwa ini sudah dipelopori Ibu Kartini, orang hebat sebelum kita dan kita adalah penerusnya. Dalam mendukung para perempuan ini bukan hanya tugas Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tetapi kita semua," kata dia lagi.

ADVERTISEMENT

Sebagai perempuan karir, Angela memberi tiga tips mandiri bagi traveler perempuan. Karena, selain mengurus diri sendiri, kodrat perempuan tidak bisa lepas karena harus mengatur waktu menjadi pengatur di rumah.

"Satu adalah kita harus tahu prioritas. Kedua adalah tim manajemen karena ini satu hal yang sangat penting bagi perempuan. Ketiga fokus pada kualitas karena sehari hanya 24 jam karena kalau pada kuantitas maka tenaga kita yang terbatas," ujar dia.

Ia lalu bercerita beberapa puluh tahun lalu, wanita yang berpendidikan tinggi, wanita bisa bekerja, wanita yang tidak 100 persen di rumah dulu itu bukanlah hal yang lumrah. Namun, saat ini sudah bisa diterima masyarakat.

"Nah ini perlu disyukuri. Sekarang kita sudah sampai di titik ini, dan saya berpesan pada perempuan yang bisa membawa perubahan juga untuk perempuan yang lainnya dan harus bisa mengambil kesempatan itu," kata dia.

"Selain itu kita juga harus melihat memperjuangkan dari segi pendapatan, segi lingkungan pekerjaan yang jauh lebih memadai untuk perempuan. Karena kita tidak harus melihat dari sisi ekonomi saja tapi dari sisi mental para perempuan," kata dia.

"Ketika kita memberdayakan perempuan atau mereka sejahtera. Maka, keluarga akan sejahtera dan berefek pada masyarakat yang sejahtera," dia menambahkan.




(msl/fem)

Hide Ads