Salah satu warga Cianjur curhat disuruh bayar saat lewat di jalan desa yang melintasi rumah 'surga' Abah Jajang, padahal dia tidak berniat ke sana. Curhatannya viral!
Curhatan pengendara yang diminta uang tiket saat melalui jalan desa yang melintasi rumah 'surga' Abah Jajang itu viral di media sosial. Meski tidak untuk wisata ke rumah 'surga', petugas tiket tetap meminta pengendara tersebut untuk membayar.
Dalam postingan yang diunggah akun Om Brewok di grup Facebook Urang Pasirkuda itu, disebutkan jika pemilik akun Om Brewok sedang memancing dan makan-makan bersama temannya dari Bandung ke Cianjur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat pulang, dirinya melalui jalan desa Kerangjaya yang kebetulan melintasi rumah Abah Jajang. Ketika masuk gapura desa tepatnya di dekat sekolahan, rombongan Om Brewok yang hendak melintas tiba-tiba dicegat oleh beberapa pemuda.
Pemuda tersebut meminta rombongan tersebut untuk membayar tiket wisata rumah viral Abah Jajang. Meskipun sudah menjelaskan bahwa dirinya hanya melintas, tetapi pemuda tersebut tetap meminta rombongan itu membayar tiket. Lantaran tidak ingin terjadi perdebatan, dirinya membayar tiket untuk 10 orang.
"Kan kita niatnya lewat aja kenapa harus beli tiket? dan terus saya lewat sana sering, kenapa nunggu viral dl terus harus bayar biar bisa lewat. Kecuali kalau saya beli tiket,karna saya dan temen-teman poto di rumah mbah jajang untuk menjaga lingkungan mbah jajang atau parkir di sekitar sana ga jadi masalah, ini cuman lewat doang kena pajak 5rb," tulis akun Om Brewok dalam postingannya.
Dia menambahkan kejadian itu membuat dia dan temen-temen kecewa untuk kembali ke sana. Menurutnya, dibandingkan harus membayar Rp 5.000, dirinya lebih memilih untuk mengeluarkan uang lebih sekitar Rp 10 ribu- Rp 15 ribu untuk tiket masuk Curug Citambur dan menikmati langsung Curug Citambur dari dekat.
"Mending sedikit mengeluarkan uang lebih 10 ribu atau 15 ribu menikmati langsung CURUG-nya, pemandang dapat, puas iya. Mungkin itu aja semoga kepada pengurus tiket ini, bisa lebih bijak lagi dalam melakukan sesuatu," tambahnya.
Senada, akun Facebook Ega Riana, yang mengaku masih warga Kecamatan Pasirkuda mengaku juga mengalami hal serupa. Dia diminta bayar tiket meskipun sekadar melintas.
"Saya mengalami hal tersebut. Diminta tiket padahal hanya melintas. Saya selaku warga Pasirkuda jadi susah kalau harus bayar juga hanya untuk melintas," ungkapnya dalam kolom komentar.
Rumah 'Surga' Abah Jajang Jadi Objek Wisata
Sementara itu, Sekretaris Desa Karangjaya Sutisna, mengatakan rumah 'surga' Abah Jajang memang diberlakukan tiket masuk sejak awal libur lebaran Idul Fitri.
Menurutnya rumah viral tersebut menjadi objek wisata baru yang dikelola oleh desa dengan dibantu karangtaruna.
"Iya diberlakukan tiket sejak awal libur Lebaran. Dasarnya Perdes nomor 1 tahun 2023 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2023. Di sana diatur juga terkait pendapatan desa. Besaran tiketnya Rp 5.000 per orang," kata dia saat dikonfirmasi melalui telepon seluler.
Menurutnya pendapatan dari tiket dibagi lima, yakni untuk pengelola, Abah Jajang, pendapatan desa, Karangtaruna Desa, serta kebersihan kesehatan dan pemeliharaan.
"Untuk Abah Jajang 10 persen dari penghasilan tiket. Selebihnya dibagi empat untuk desa hingga pengelola," ujar dia.
Dia menegaskan apabila tiket itu hanya diberlakukan untuk wisatawan yang berkunjung ke rumah Abah Jajang. Sedangkan untuk warga yang sekedar melintas tidak dikenakan tiket atau biaya apapun. Sutisna berdalih pengendara yang dimintai tiket tersebut disebabkan salah paham.
"Memang tiketnya itu diberlakukan di dua akses masuk jalan desa. Tapi hanya untuk yang berwisata, bukan yang melintas. Kalau yang pengendara dikenakan tiket itu karena salah paham dari petugas tiket," kata dia.
Menurutnya petugas tiket tersebut sudah diberi pembinaan oleh pemerintah desa dan Dinas Pariwisata Kabupaten Cianjur.
"Sudah dibina petugas tiketnya. Jadi ditanya dulu yang lewat, kalau hanya melintas dipersilakan dan yang berwisata ke rumah Abah Jajang baru dikenakan tiket," ucap dia.
Kecamatan dan Polisi Turun Tangan
Di sisi lain, Camat Pasirkuda Irvan, mengatakan pihaknya sudah menelusuri postingan viral terkait keluhan pengendara yang ditagih tiket padahal sekadar melintas.
"Sudah diminta penjelasannya. Mungkin karena itu jalan kecil dan jalan desa, sehingga dianggapnya akan wisata. Sudah dibina petugasnya, karena itu jalan umum," ucap dia.
Kasi Humas Polres Cianjur Ipda Nanang Sunarya, mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti postingan keluhan warga yang diminta membayar tiket padahal sekadar melintas.
"Kita tindaklanjuti, nanti dari anggota cek ke lokasi dan ke pengelolanya," pungkasnya.
-----
Artikel ini telah naik di detikJabar.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?