Uni Emirat Arab akan membuat rekor lagi. Kali ini, kota utamanya, Dubai akan membangun masjid cetak 3D pertama di dunia.
Melansir CNN, Selasa (9/5/2023), dalam beberapa tahun terakhir, mesin cetak 3D telah digunakan untuk membangun segala sesuatu mulai dari rumah hingga bisnis dan bahkan jembatan. Sekarang, Dubai bersiap untuk membangun masjid cetak 3D pertama di dunia.
Bangunan tersebut akan menampung 600 jemaah yang mencakup lahan seluas 2.000 meter persegi. Masjid ini akan dibangun dua lantai, menurut Ali Mohammad Alhalyan Alsuwaidi, kepala teknik di Departemen Urusan Islam dan Kegiatan Amal Pemerintah Dubai (IACAD).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masjid itu akan dibuat dari campuran beton, dengan konstruksi direncanakan akan dimulai pada akhir tahun dan diharapkan selesai pada kuartal pertama tahun 2025.
"Kami memilih untuk mencetak masjid 3D karena merupakan teknologi baru dan inovatif yang berpotensi menghemat waktu dan sumber daya dibandingkan dengan metode pembangunan tradisional," kata Alhalyan.
IACAD menolak menyebutkan nama perusahaan yang akan bertanggung jawab atas pembangunan tersebut.
![]() |
Membangun gedung menggunakan cetak 3D membutuhkan mesin yang besa. Mereka mengolah bahan konstruksi dari nosel, membangun struktur berlapis-lapis.
Sebagian besar struktur cetakan 3D terbuat dari beton. Tapi sangat dimungkinkan untuk mencetak menggunakan bahan lain, seperti tanah liat.
Dubai telah ditetapkan untuk menjadi ibu kota percetakan 3D dunia. Pada tahun 2018 Dubai meluncurkan strategi yang merencanakan 25% dari konstruksi baru emirat untuk dicetak 3D pada tahun 2030.
Pada tahun 2019, gedung Dubai Municipality yang berdiri setinggi 9,5 meter dengan luas 640 meter persegi memegang rekor dunia untuk struktur cetak 3D. Kota itu juga menjadi rumah bagi kantor cetak 3D pertama di dunia, dan laboratorium penelitian drone cetak 3D.
Tapi gedung-gedung cetak 3D baru bermunculan di seluruh dunia, mulai dari perumahan bagi pengungsi di Yordania dan tunawisma di Austin, Texas, hingga kompleks bangunan, seperti pelatihan militer Camp Swift seluas 353 meter persegi.
Baca juga: Arab Saudi Terima Turis LGBTQ |
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan