Sayonara COVID! Warga Jepang Kini Bebas Traveling ke Semua Negara

Putu Intan - detikTravel
Rabu, 10 Mei 2023 06:39 WIB
Jakarta -

Jepang akhirnya mencabut peringatan perjalanan ke luar negeri. Itu dilakukan menyusul WHO yang juga mencabut status pandemi COVID-19.

Pemerintah Jepang pada Senin (8/5/2023) telah sepenuhnya mencabut peringatan perjalanan ke luar negeri bagi para pelancong dari Jepang. Dengan demikian, orang-orang Jepang bebas liburan ke negara lain, termasuk Indonesia.

Ya, Jepang mulanya mengeluarkan peringatan perjalanan pada Januari 2020 bagi mereka yang bepergian ke China. Mereka menetapkannya sebagai Level 1, yakni level terendah pada skala maksimal 4. Kemudian, Kementerian Luar Negeri memperluasnya menjadi ke seluruh negara pada Maret 2023.

Lalu pada satu titik, sebanyak 159 negara dan wilayah masuk dalam Level 3. Itu artinya, Jepang memperingatkan orang untuk menghindari bepergian ke sana.

Sejak Oktober tahun lalu, Pemerintah Jepang telah mempertahankan kewaspadaan Level 1. Mereka menyarankan para pelancong untuk tetap waspada sepenuhnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mencabut status darurat COVID-19 pada Jumat (5/5/2023) melalui siaran pers.

"Oleh karena itu, dengan harapan besar saya menyatakan COVID-19 berakhir sebagai darurat kesehatan global," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Komite Darurat Badan Kesehatan Global bertemu pada hari Kamis (4/5/2023) dan merekomendasikan organisasi PBB untuk mendeklarasikan berakhirnya krisis virus Corona sebagai "darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional". Selain itu, tingkat kewaspadaan tertinggi terhadap COVID-19 telah diberlakukan sejak 30 Januari 2020.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mempersilakan warga untuk kembali menjalani hidup normal seperti sebelum COVID-19 mewabah. Hal itu dikarenakan status darurat COVID-19 sudah berakhir.

"Tren ini telah memungkinkan sebagian besar negara untuk hidup kembali seperti yang kita ketahui sebelum COVID," kata Tedros, sembari menekankan risiko penularan virus masih tetap ada.

Meskipun status darurat COVID-19 telah dicabut, pihak WHO mengimbau masyarakat di seluruh dunia untuk tetap waspada.

"Pertempuran belum berakhir. Kami masih memiliki kelemahan dan kelemahan yang masih kami miliki di sistem kami akan terpapar oleh virus ini atau virus lain. Dan itu perlu diperbaiki," kata Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan.

"Dalam kebanyakan kasus, pandemi benar-benar berakhir ketika pandemi berikutnya dimulai," ujarnya.




(pin/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork