Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan kisah di balik terpilihnya Labuan Bajo menjadi venue KTT ASEAN ke-42 yang telah sukses diselenggarakan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih Labuan Bajo sebagai tempat pelaksanaan KTT ASEAN ke-42. Menurut Basuki, keputusan itu jadi tantangan berat menggelar event internasional di tengah fasilitas yang terbatas di Labuan Bajo.
"Bayangkan keputusan beliau (Jokowi) untuk mengadakan KTT ASEAN di Labuan Bajo. Kalau ini diadakan di Bali, sudah merem saja, sudah lewat. Tapi dengan diadakan di Labuan Bajo menjadi tantangan sangat berat, fasilitasnya terbatas. Tapi, beliau tetap menetapkan Labuan Bajo," ujar Basuki di Marina Waterfront Labuan Bajo, Selasa (9/5) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kenyataannya pembangunan infrastruktur terus digenjot hingga akhirnya Labuan Bajo siap melaksanakan KTT ASEAN. Menurut Basuki, Jokowi tetap memilih Labuan Bajo karena KTT ASEAN akan menjadi momentum mempromosikan Pulau Komodo.
"Karena hanya ini momen yang akan bisa mengangkat Labuan Bajo seperti sekarang. Kalau ini lewat, ya lewat. Jadi, bukan karena sarananya, tetapi keputusan politiknya. Salah satunya mengadakan (KTT ASEAN) Labuan Bajo. Kalau kami belum tentu berani memutuskan di Labuan Bajo," tutur Basuki.
Apalagi, ia menuturkan pembangunan infrastruktur pendukung destinasi wisata super prioritas Labuan Bajo telah dilakukan selama tiga tahun.
"Labuan Bajo jadi salah satu destinasi wisata premium. Ini keyakinan Pak Jokowi bahwa ini jadi premium betul. Tiga tahun kami bangun, 2020, 2021, dan 2022," terang dia.
"Semoga KTT ASEAN ini bisa mengangkat Labuan Bajo di regional (kawasan ASEAN) dan internasional," tandas Basuki.
-----
Artikel ini telah naik di detikBali.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan