Profesor asal Florida berhasil memecahkan rekor waktu terlama hidup di bawah air. Ia sanggup hidup sampai 74 hari bahkan hingga kini aksinya masih berlanjut.
Adalah Joseph Dituri, Profesor University of South Florida berhasil memecahkan rekor itu pada Sabtu (13/5/2023). Dituri diketahui dapat hidup berhari-hari di bawah air tanpa depresurisasi di Jules 'Undersea Lodge' yang terletak di dasar laguna sedalam 30 kaki di Key Largo Florida.
Dilansir dari AP, Dituri memulai aksinya pada 1 Maret 2023. Dituri sendiri dikenal sebagai Dr. Deep Sea karena sanggup bertahan di bawah air. Selama tinggal di sana, ia mengkonsumsi makanan dan melakukan kegiatan yang ketat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makan makanan kaya protein dari telur dan salmon yang disiapkan menggunakan microwave, berolahraga dengan resistance band, melakukan push-up hariannya, dan tidur siang selama satu jam," katanya.
Penginapan tempatnya tinggal juga berbeda dengan kapal selam. Penginapan itu berupa pondok yang tidak menggunakan teknologi untuk menyesuaikan tekanan bawah air yang meningkat.
Seperti telah disinggung di atas, Dituri sanggup memecahkan rekor sebelumnya yakni 73 hari 2 jam 34 menit. Rekor itu dibuat 2 profesor Tennessee yakni Bruce Cantrell dan Jessica Fain di lokasi yang sama pada 2014.
Meski sudah berhasil tinggal 74 hari, Dituri merencana akan melanjutkan aksinya hingga 9 Juni. Ia akan berhenti setelah mencapai 100 hari dan menyelesaikan misi bawah air yang disebut Proyek Neptunus 100.
Misi tersebut menggabungkan penelitian medis dan kelautan bersama dengan penjangkauan pendidikan dan diselenggarakan oleh Yayasan Pengembangan Sumber Daya Kelautan.
"Saya merasa terhormat memilikinya (rekor) tetapi kami masih memiliki lebih banyak ilmu yang harus dipraktikkan," kata Dituri yang meraih gelar doktor di bidang teknik biomedis dan pensiunan perwira Angkatan Laut AS itu.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit