PA 212 hingga MUI menolak kedatangan Coldplay yang mengadakan konser di Indonesia. Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo menyatakan pemerintah mendukung pelaksanaan event berkelas internasional itu.
Diketahui bahwa dalam sekali konser, Coldplay bisa mendatangkan puluhan ribu penonton. Jumlah massa yang begitu besar itu tentu diiringi dengan kontribusi penting bagi perekonomian.
Wamen Angela menyebut bahwa tiap event yang dilaksanakan di Indonesia adalah peluang berkembangnya roda perekonomian. Tak hanya itu, pemerintah pusat dalam hal ini sudah mendapat mandat dari Presiden Joko Widodo untuk mempermudah izin semua event.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita melihat event adalah peluang ya. Bapak presiden di awal tahun bicara permudah izin event. Jadi kita bekerja dalam koridor itu," terang Angela di Jakarta, Jumat (19/5/2023).
"Dan kita melihat selama event itu bermanfaat untuk masyarakat akan kita dukung," tegas dia.
Di lokasi yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bilang pengamanan bandara akan ditingkatkan jelang kedatangan dan selama konser Coldplay. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Polri untuk meningkatkan pengamanannya.
"Pasti dari kami itu selalu berkoordinasi dengan Polri, dan pasti akan ada hal-hal yang kita amankan. Kita tahu ini adalah kegiatan kreatif, kita harus dukung. Kementerian Perhubungan dan semua stakeholder selalu men-support kegiatan-kegiatan kreatif," ujar Budi.
Kapasitas Bandara Soekarno-Hatta dijamin Budi Karya cukup untuk menyambut antusiasme penonton konser Coldplay di Jakarta dari luar negeri.
"Sebenarnya yang namanya Bandara Soetta itu kan international, dan kita punya kapasitas itu 1 hari 1.200 pergerakan. Jadi saya pikir sangat cukup untuk menerima mereka-mereka yang dari Indonesia dan dari luar negeri," ungkap dia.
(msl/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol