Menjelajahi tempat liburan layaknya warga lokal memang direkomendasikan. Tapi hati-hati, merujuk dua turis Australia yang 'melokal' ini malah kena tipu.
Dilansir dari Voice of Vietnam, dua orang turis dari Australia itu liburan ke Vietnam. Mereka ingin mencoba untuk jalan-jalan dengan gaya warga lokal.
Seperti Indonesia, Vietnam juga punya becak namanya cyclo. Bedanya, becak ini hanya bisa ditumpangi satu orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu mereka berada di jalan Le Loi, kebetulan ada becak cyclo yang lewat. Tukang becak kemudian menawari mereka untuk tur keliling Imperial Citadel di Kota Hue.
Setelah tawar menawar, turis ini sepakat untuk membayar tarif 150.000 dong atau sekitar Rp 95 ribuan per orang. Mereka pun segera naik dan memulai petualangan.
Rute tur sedikit berbeda dari yang disepakati. Turis-turis ini dibawa Pagoda Thien Mu tanpa kesepakatan mereka. Meski begitu, turis-turis ini santai saja karena dipikirnya paket dari tur.
Kekecewaan nampak setelah tur berakhir di Imperial Citadel. Tarif yang mereka sepakati naik dua kali lipat, yaitu 350.000 dong atau sekitar Rp 222 ribuan. Tak bisa berkutik, turis-turis ini menyerahkan uang dengan pasrah.
Penipuan yang dialami mereka ceritakan lewat media sosial dan viral. Polisi setempat langsung bergerak untuk menyelidikinya.
Tiga hari setelahnya, Rabu (17/5), Departemen Pariwisata Hue mendatangi turis-turis ini dan mengembalikan uang mereka. Para pengemudi becak pun minta maaf langsung atas tindakan yang dinilai merusak reputasi Kota Hue.
Vietnam dibuka kembali setelah Covid-19 pada Maret lalu. Sejak itu, sejumlah penipuan yang menargetkan turis mulai marak terjadi. Traveler yang mau liburan ke Vietnam, hati-hati selalu, ya!
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol