Fakta-fakta Sultan Nganjuk, Santuy Parkir Pesawat di Depan Rumah

Hilda Meilisa Rinanda - detikTravel
Selasa, 23 Mei 2023 22:10 WIB
Foto: Pesawat di rumah Sultan Nganjuk (Sugeng Harianto/detikJatim)
Surabaya -

Siapapun pasti dibuat melongo dengan kekayaan 'Sultan' Nganjuk ini. Dengan santuy, dia memarkir sebuah pesawat mirip pesawat kenegaraan di depan rumahnya.

Belum banyak warga Nganjuk yang tahu, ada sebuah rumah yang dilengkapi dengan pesawat terbang terparkir di halaman rumah. Kediaman Sultan Nganjuk ini berada di Jalan Raya Nganjuk-Surabaya, Desa Pelem, Kecamatan Kertosono.

Luas tanah rumah Sultan Nganjuk yang menjadi tempat parkir pesawat tersebut sekitar 3 ribu meter persegi. Terdapat tiga bangunan, yakni bangunan megah yang berada di sisi belakang dengan gaya Eropa.

Lalu di depan rumah yang bergaya Eropa, tepat di sisi kanannya terdapat bangunan rumah utama yang hanya ditempati saat keluarga besar sang sultan pulang kampung. Sedangkan di paling depan sisi kanan, terdapat bangunan untuk parkir kendaraan roda empat yang tampak banyak berjajar.

Berikut sederet fakta soal Sultan Nganjuk yang memarkirkan pesawat miliaran rupiah di depan rumah:

1. Pesawat Terparkir Sejak 2019

Rumah ini milik keluarga besar pasangan H Yusuf (78) dan Hj Dau. Saat ini, rumah tersebut ditempati sekeluarga asal Ngawi yang dipercaya untuk menjaganya. Sementara itu, keluarga besar H Yusuf berada di Jakarta.

Penjaga rumah bernama Budi Santoso (45) mengaku, pesawat terbang tersebut telah terparkir sejak 2019 atau awal pandemi COVID-19.

"Ini didatangkan sejak tahun 2019 saat awal COVID-19. Saya di sini sekeluarga dengan istri dan anak merawat rumah dan pesawat ini," ujar Budi.

BACAJUGA:

2. Mirip Pesawat Indonesia One

Budi mengaku pesawat dengan ukuran panjang sekitar 30 meter tersebut menyerupai pesawat kepresidenan RI yang berwarna merah putih. Pesawat ini, kata Budi, sudah tidak bisa terbang dan hanya menjadi pajangan di kolam halaman depan rumah.

"Hanya untuk pajangan sudah tidak bisa terbang. Ini panjang sekitar 30 meter dengan tiga tiang penyangga kaki roda pesawat yang dicor di tengah kolam ikan," terang Budi.

Budi mengatakan, untuk kolamnya sudah ada antara tahun 1987 sampai 1988. Kolam tersebut dibangun sendiri oleh H Yusuf yang merupakan pengusaha di bidang perkebunan kelapa sawit.

"Pak H Yusuf usahanya perkebunan kelapa sawit saat ini tinggal di Jakarta. Saya hanya menjaga di sini bersama istri dan lima anak saya," papar Budi.

3. Tidak Sembarang Orang Bisa Masuk Pesawat

Budi mengaku tidak semua orang bisa masuk ke dalam pesawat, karena hanya untuk ruang keluarga. Ruang dalam pesawat telah direnovasi dijadikan ruang keluarga dengan mencopot semua kursi penumpang pesawat.

"Tidak boleh sembarang orang masuk karena privacy keluarga. Isinya di dalam pesawat ruang keluarga meja kursi sofa. Untuk kursi pesawat kapasitas 100-an kursi dicopot taruh gudang semua," ungkap Budi.

4. Sosok Sultan Pemilik Pesawat

Siapa sosok sultan tersebut? Ternyata, pesawat ini didatangkan oleh anak juragan sawit H. Yusuf (78), yang menjadi juragan minyak bernama H. Gatutkoco (46).

"Kalau pesawat ini yang datangkan Pak Haji Gatutkoco anak dari Pak Haji Yusuf usahanya perkebunan kelapa sawit sedangkan Pak Gatutkoco usahanya di bidang perminyakan," ujar Budi.

Usaha yang digeluti H. Gatutkoco di bidang SPBU atau pengisian BBM dan SPBE pengisian elpiji. "Usaha bidang apa-apa ya. Seperti itu lah (gas elpiji dan BBM)," terang Budi.

5. Alasan Memarkir Pesawat untuk Senangkan Hati Ortu

H. Gatutkoco ini menaruh pesawat tersebut di rumah orang tuanya bukan tanpa alasan. Menurut Budi, pesawat asli itu diparkir sebagai pajangan. Sebab, pesawat yang mirip pesawat kepresidenan RI itu sudah tidak bisa diterbangkan.

"Mungkin hanya ingin menyenangkan orang tua saja yang saya tahu," ujar Budi.

6. Harganya Miliaran Rupiah

Konon, pesawat tersebut harganya sekitar Rp 1 miliar. Namun, Budi tak bisa memastikan hal ini.

"Berapa ya harganya. Detailnya tidak tahu, mungkin sekitar Rp 1 miliar ada ya," ujar Budi.

7. Cara Membawa Pesawat ke Rumah Sultan

Warga sekitar sempat kaget saat pesawat baru ada di halaman rumah ini. Saat itu, datangnya pesawat terjadi pada dini hari, saat kawasan rumah sedang sepi sekitar pukul 02.00 WIB. Pesawat diangkut dengan tiga truk trailer.

"Waktu itu dini hari tahun 2019 awal COVID-19, pesawat tiba saat sepi dan diangkut dengan tiga kendaraan trailer," ucap Budi.

Budi bercerita, pesawat ini memiliki panjang 30 meter dan saat datang terbagi menjadi tiga bagian. Badan pesawat dibagi menjadi dua bagian dan diangkut dua trailer, lalu bagian pesawat lainnya diangkut trailer lainnya.

Menurutnya, masyarakat sekitar baru tahu ada pesawat setelah beberapa hari terpasang menjadi pajangan. Masyarakat lebih tahu setelah beberapa YouTuber melakukan pembuatan konten.

------

Artikel ini telah naik di detikJatim.



Simak Video "Cicipi Kelezatan Nasi Becek di Nganjuk"

(wsw/wsw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork