Burung kiwi bikin warga Selandia Baru marah kepada Amerika Serikat. Pengalaman mengelus burung itu yang jadi masalahnya.
Sebuah kebun binatang di AS meminta maaf setelah video yang memperlihatkan kiwi bernama Paora dielu-elus oleh manusia. Pengalaman langsung itu memicu kemarahan di Selandia Baru, di mana spesies tersebut adalah burung nasional.
Protes dimulai setelah rekaman video yang disebut "pertemuan kiwi" di Kebun Binatang Miami diposting di media sosial. Itu menunjukkan burung yang tidak bisa terbang itu dipegang-pegang oleh pengunjung dan tetap terjaga dengan pencahayaan buatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fotografer satwa liar Holly Neill, yang memposting video yang menunjukkan klip pertemuan itu. Ia mengatakan adalah hal mengerikan melihat kiwi diperlakukan seperti ini.
"Kiwi tetap terjaga di siang hari meskipun mereka tahu bahwa ia spesies nokturnal. Saat berlari untuk bersembunyi di kotak gelap, mereka membuka tutupnya, "tulisnya.
"Dengan tiket USD 23,36 (Rp 350 ribu), Kebun Binatang Miami akan membiarkan Anda mengganggu kiwi nokturnal yang terancam punah dengan memaksanya masuk ke pencahayaan buatan dan memungkinkan Anda menyentuhnya. Saya sangat kecewa dengan kesejahteraan kiwi ini," imbuh dia.
Burung-burung itu, yang pernah berjumlah sekitar 12 juta di Selandia Baru, kini populasinya merosot hingga tinggal 68.000, menurut badan amal Save the Kiwi. Upaya konservasi telah meningkatkan kesadaran akan kerentanan mereka.
Tak lama kemudian, sebuah petisi online untuk "Bantu selamatkan kiwi yang dianiaya ini" telah mengumpulkan ribuan tanda tangan.
"Dia telah dijinakkan dan menjadi sasaran pencahayaan neon terang 4 hari seminggu, dielus-elus oleh lusinan orang asing, dibelai kumisnya yang sensitif, ditertawakan, dan dipamerkan seperti mainan," bunyi petisi tersebut.
"Kiwi adalah hewan nokturnal, yang harus disimpan di kandang gelap yang sesuai, dan harus berinteraksi dengan manusia secara minimal. Hal terbaik untuk kiwi menyatakan bahwa mereka tidak boleh sering dipegang atau dikeluarkan dari liangnya untuk dipegang oleh traveler," lanjutnya.
Kontroversi tersebut bahkan menarik perhatian Departemen Konservasi pemerintah Selandia Baru, yang men-tweet bahwa mereka akan membahas situasi tersebut dengan American Association of Zoos & Aquariums untuk mengatasi masalah itu.
Menyusul reaksi tersebut, Kebun Binatang Miami merilis pernyataan permintaan maaf atas penanganan dan tempat tinggal Paora.
"Kekhawatiran yang diangkat telah ditanggapi dengan sangat serius dan akibatnya, efektif segera dilakukan adalah Pertemuan Kiwi tidak akan lagi ditawarkan," bunyi pernyataan itu.
"Sekali lagi, kami sangat menyesal," tambahnya, sebelum menguraikan perubahan yang akan dilakukan untuk memperbaiki situasi.
Penduduk Selandia Baru terkenal dengan upaya seriusnya untuk melindungi burung-burung tersebut, dengan Departemen Konservasi Selandia Baru meluncurkan upaya konservasi yang dikenal sebagai Rencana Pemulihan Kiwi pada tahun 1991.
Ini melibatkan pengendalian pemangsa, keterlibatan masyarakat, dan Operasi Sarang Telur, di mana telur kiwi di alam liar diselamatkan dan kemudian diperkenalkan kembali ke hutan setelah mereka menetas atau dewasa.
Aksi ini meningkatkan tingkat kelangsungan hidup anakan spesies tersebut, yang mengakibatkan pertumbuhan populasi.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan