Buku Dende Mandalika yang menceritakan Legenda Putri Mandalika diganjar Rekor MURI. Pemerhati pariwisata, Taufan Rahmadi menilai itu adalah penghargaan bersama.
Acara penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) kepada buku Dende Mandalika itu berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf, Jakarta pada Selasa (30/5) kemarin.
Dende Mandalika sendiri memecahkan rekor MURI sebagai buku pertama di destinasi pariwisata superprioritas yang melibatkan narasumber tokoh adat dan budaya terbanyak yang saling berkolaborasi satu sama lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka berkolaborasi untuk menyampaikan apa yang menjadi memori kolektifnya dari turun temurun terkait cerita legenda Putri Mandalika. Hasil kolaborasi itu kemudian dituangkan dalam bentuk buku bertajuk Dende Mandalika.
Pemerhati pariwisata nasional, sekaligus putra daerah asli NTB, Taufan Rahmadi pun menyebut penghargaan dari MURI itu sebagai penghargaan milik bersama, milik para tokoh-tokoh adat se-pulau Lombok.
"Penghargaan MURI hari ini adalah penghargaan kita bersama. Kolaborasi karya yang dikeluarkan, kita dedikasikan untuk kemajuan generasi muda Nusa Tenggara Barat, untuk kemajuan generasi muda Indonesia, untuk semakin tahu, semakin dekat, semakin mengenal, bahwa ada sosok figur yang bernama Dende Mandalika di Lombok Tengah," ujar Taufan kepada detikTravel, Rabu (31/5/2023).
![]() |
Menurut Taufan, proses pembuatan buku Dende Mandalika itu memakan waktu selama lebih kurang 5 bulan sejak awal berdiskusi hingga menjahit naskah buku melalui proses FGD yang difasilitasi oleh Kemenparekraf RI.
Adapun isi buku tersebut menceritakan tentang legenda Putri Mandalika yang amat masyhur di tanah Lombok.
"Buku ini bercerita tentang legenda Putri Mandalika. Buku ini hadir sebagai bentuk niatan untuk melestarikan cerita rakyat yang melegenda. Kita berharap, nantinya buku ini bisa menjadi media untuk mengenalkan sosok Putri Mandalika di seluruh penjuru dunia, sehingga akan menjadi legacy budaya yang akan dikenang dari generasi ke generasi, tidak saja di Indonesia, tapi juga dunia," imbuh Taufan.
Nantinya, buku Dende Mandalika ini akan dicetak untuk umum sebagai referensi bacaan bagi para para pelaku industri pariwisata, guide dan juga wisatawan, baik wisatawan dalam negeri ataupun mancanegara.
"Sekali lagi, salut untuk semua kawan-kawan. Salut untuk semua tokoh-tokoh budaya di Nusa Tenggara Barat. Terus maju pariwisata Indonesia. Lombok, NTB Bangkit!" pungkas Taufan dengan bersemangat.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour