Putra Mahkota Kerajaan Yordania, Pangeran Hussein bin Abdullah II akan melangsungkan pernikahan. Pestanya disebut-sebut sangat mewah, namun menuai kontroversi.
Sang pangeran akan menikah dengan warga negara Arab Saudi bernama Rajwa Khaled al-Saif, pada Kamis (1/6/2023). Tak tanggung-tanggung, pernikahan Al Hussein pun digadang-gadang akan menjadi perayaan pesta Kerajaan Yordania terbesar dan termegah di tahun 2023.
Selain menjadi yang termegah, pernikahan Pangeran Al Hussein juga menyimpan banyak fakta menarik di dalamnya, termasuk kontroversi dan penolakan yang datang dari Italia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut Fakta-fakta Pernikahan Pangeran Yordania:
1. Calon Mempelai Wanita dari Arab Saudi
Rajwa Khaled bin Musaed bin Saif bin Abdulaziz Al Saif, atau dipanggil Al Saif adalah sang calon mempelai wanita yang dipilih oleh sang pangeran. Dia lahir di Riyadh, Arab Saudi pada 28 April 1994.
Orang tuanya diketahui sebagai pengusaha Saudi bernama Khalid Al Saif dan Azza Al Sudairi. Al Saif sendiri memiliki gelar sarjana arsitektur dari Syracuse University, New York. Selain mendalami dunia desain, dia juga memiliki hobi menunggangi kuda.
Setelah dia menikah dengan Pangeran Al Hussein, gelarnya akan menjadi 'Putri Mahkota Yordania'. Gelarnya akan berganti lagi menjadi 'Ratu Rajwa' ketika suaminya naik tahta sebagai raja.
2. Menikah di Istana
Pengadilan Kerajaan Hashemite mengumumkan bahwa upacara pernikahan akan berlangsung di Istana Zahran, Amman, ibu kota Yordania. Istana yang dibangun pada 1957 itu merupakan lokasi yang sama di mana Raja Abdullah II menikahi Ratu Rania pada 1993.
3. Dihadiri para raja dan ratu dunia
Pernikahan pangeran Yordania ini diprediksi akan dihadiri oleh para tokoh penting dari berbagai negara yang kebanyakan juga berasal dari keluarga kerajaan. Misalnya saja Putri Hisako dan Putri Tsuguko dari Jepang, Putra Mahkota Frederik dan Putri Mahkota Mary dari Denmark, Putri Mahkota Victoria dan Pangeran Daniel dari Swedia, dan Putra Mahkota Haakon dari Norwegia.
Selain tamu undangan global, pernikahan juga akan dihadiri pemimpin komunitas Yordania, anggota masyarakat terkemuka, anggota keluarga, teman, dan selebritis terkemuka negara tersebut.
![]() |
4. Pesta di Stadion
Sebagai bagian dari perayaan sebelum pernikahan kerajaan Yordania, pada 29 Mei kemarin di Stadion Internasional Amman menjadi tempat perayaan, dilengkapi dengan banyak pertunjukan musik bertabur bintang.
Misalnya saja penyanyi Yordania Diana Karazon dan Zain Awad, penyanyi Lebanon Ragheb Alama dan penyanyi Mesir Tamer Hosny dan Ahmad Saad yang tampil dalam acara tersebut. Adapun yang bisa menyaksikan dan masuk stadion hanyalah undangan yang memegang tiket khusus.
Kementerian Kebudayaan juga akan menggelar berbagai acara, antara lain pertunjukan cerita rakyat dan pertunjukan kembang api pada 1 Juni mendatang. Kegiatan akan diadakan di semua gubernuran di Yordania, mulai pukul 17:00 pada hari pernikahan.
Selain itu, pada tanggal 31 Mei, ada juga acara makan malam eksklusif untuk beberapa tamu Yordania dan Arab yang akan diadakan di Istana Raghadan. Istana ini adalah rumah bagi Raja Abdullah I dan biasanya digunakan untuk mengadakan pertemuan dengan kepala negara yang berkunjung dan acara seremonial lainnya.
5. Pesta Adat
Selain perayaan modern nan megah, Pangeran Al Hussein dan Al Saif juga telah melakukan berbagai rangkaian perayaan pra nikah berdasarkan ajaran adat. Misalnya saja pada minggu ini, Ratu Rania menjadi tuan rumah 'henna night' atau malam tradisional pranikah untuk calon pengantin wanita yang dihadiri oleh ibu pengantin wanita dan saudara perempuan pengantin pria, yakni Putri Iman dan Salma.
Acara itu ditandai dengan tarian dan puisi tradisional Yordania. Ratu Rania juga memberikan pidato yang mengungkapkan cintanya kepada putranya Pangeran Al Hussein dan tambahan terbaru dalam keluarga mereka.
Seminggu sebelumnya, Putra Mahkota Yordania Al Hussein merayakan pernikahannya yang akan datang dengan rekan-rekannya di Brigade Lapis Baja Kerajaan Raja Hussein Bin Talal ke-40 dengan perayaan yang mencakup tarian dan nyanyian tradisional.
![]() |
6. Kontroversi dan penolakan dari Italia
Rangkaian rencana hari bahagia tersebut ternyata mendapat kecaman dari sejumlah masyarakat Italia. Kecaman itu muncul setelah beredar kabar bahwa calon Raja Yordania itu akan menggelar pesta pernikahan di Sardinia, Italia, pada 10 Juni 2023.
Melansir dari Daily Mail, salah satu media lokal Italia melaporkan bahwa kelompok aktivis lingkungan setempat memprotes sebuah gazebo besar yang didirikan di kawasan lindung, yakni garis pantai Pulau Tavolara. Mereka menyebutkan bahwa gazebo itu adalah bagian dari pesta pernikahan Hussein bin Abdullah II dan Rajwa Khaled al-Saif.
"Struktur baja setinggi sepuluh meter, panjang sekitar 50 meter, dan lebar 30 meter telah dibangun di tanah eksklusif Villa Joy. Menurut sejumlah media, struktur baja itu telah disewa untuk acara tersebut (pernikahan Putra Mahkota Yordania)," tulis Daily Mail mengutip media Italia, Il Messaggero, Kamis (1/6/2023).
------
Artikel ini telah tayang di CNBC Indonesia.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol